b9

OJK Imbau Masyarakat Tak Bergantung Penuh pada AI Saat Berinvestasi

OJK Imbau Masyarakat Tak Bergantung Penuh pada AI Saat Berinvestasi

Ilustrasi Investasi-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar tidak terlalu bergantung pada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam mengambil keputusan investasi. Meski teknologi ini dapat membantu investor menjadi lebih efisien dan terinformasi, OJK menilai penggunaan tanpa kehati-hatian bisa memicu keputusan impulsif yang berisiko menimbulkan kerugian.

Melalui akun Instagram resmi @sikapiuangmu, OJK menjelaskan bahwa banyak investor kini terdorong bertransaksi hanya karena notifikasi atau rekomendasi dari sistem AI, tanpa melakukan analisis mandiri. Akibatnya, keputusan investasi sering kali dipengaruhi oleh emosi dan tren sesaat, bukan perencanaan yang matang.

"Anggap rekomendasi AI sebagai layar informasi. Gunakan untuk memperkaya analisis, tetapi selalu cocokkan dengan tujuan, kondisi keuangan, dan sumber resmi," tulis akun @sikapiuangmu.

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Tunjuk PT. Paleopetro untuk Percepat Perhitungan PI 10 Persen Migas di Jambi

Berikut imbauan OJK agar investor tidak mudah terkecoh oleh analisis AI:

1. Cek Harga Secara Manual

Investor disarankan memeriksa harga secara manual untuk menghindari kesalahan data akibat bias algoritma atau gangguan teknis. Membandingkan harga dari beberapa platform resmi membantu memastikan keakuratan informasi dan melatih kepekaan terhadap fluktuasi pasar.

2. Gunakan Lebih dari Satu Sumber

Mengambil keputusan berdasarkan satu sumber informasi, terutama dari AI tanpa verifikasi manusia, dapat menyesatkan. OJK menyarankan investor membandingkan rekomendasi dari analis profesional, lembaga keuangan, maupun platform resmi untuk mendapatkan pandangan yang objektif dan seimbang.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Anjlok Rp26.000 per Gram, Buyback Turun ke Level Rp2,125 Juta

3. Patuhi Rencana Investasi

Rencana investasi pribadi sebaiknya tetap menjadi pedoman utama, meski AI menawarkan rekomendasi menarik. OJK mengingatkan bahwa perubahan arah investasi tanpa perhitungan matang bisa mengganggu stabilitas portofolio dan berisiko tinggi.

4. Jadikan AI Sebagai Alat Bantu

AI sebaiknya diposisikan sebagai alat bantu analisis, bukan pengambil keputusan akhir. Teknologi ini berguna untuk mengolah data dan mendeteksi tren, tetapi keputusan tetap harus disesuaikan dengan kondisi pasar dan penilaian pribadi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: