Kata dia, jalur lintas seperti Lingkar Barat, Timur, dan Selatan memiliki karakteristik volume kendaraan besar yang tinggi.
"Kami melakukan ploting personel guna memantau pergerakan arus sekaligus memberikan imbauan langsung kepada pengendara agar menjaga dan taat aturan lalu lintas," kata Kompol Novrizal.
BACA JUGA:Keberuntungan Menyapa: 5 Shio Digadang-Gadang Naik Kelas Finansial Tahun Depan
Selanjutnya Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Adi Benny Cahyono menjelaskan tiap wilayah rawan kecelakaan.
Untuk Kabupaten Muaro Jambi, wilayah ini dikenal sebagai jalur urat nadi transportasi yang menghubungkan Provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan dan Riau.
Di wilayah hukum Polres Batang Hari, 2 titik di wilayah tersebut dipetakan sebagai kawasan rawan kecelakaan (Blackspot) yang memerlukan kewaspadaan tinggi bagi para pengguna jalan.
Untuk jalur lintas Kabupaten Tanjab Timur, salah satu titik yang menjadi perhatian serius karena kerawanan kecelakaan adalah kawasan.
BACA JUGA:Awas Kaget! Ini 4 Shio yang Dapat Rezeki Tak Terduga Bulan Ini, Cuan Ngalir Terus
Sementara Kabupaten Tanjab Barat yang merupakan pintu gerbang lintas provinsi menuju Riau dan Kepulauan Riau, wilayah ini memiliki sejumlah titik rawan kecelakaan yang cukup krusial.
Untuk itu, Ditlantas Polda Jambi telah mengklasifikasikan titik rawan tersebut yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, dengan fokus utama pada:
- Jalur Lintas Timur dan Barat: Area dengan volume kendaraan berat tinggi (Tanjab Barat, Muaro Jambi).
- Jalur Lintas Sumatera: Titik dengan karakteristik jalan lurus namun berisiko kecepatan tinggi (Bungo, Sarolangun, Merangin).
- Jalur Ekstrem/Pegunungan: Wilayah dengan tikungan tajam dan tebing curam (Kerinci - Sungai Penuh).
- Jalur Urban dan Pendidikan: Area padat aktivitas lokal (Kota Jambi, Mendalo).
Sementara, upaya yang dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah: