KPK Imbau Mahfud MD Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh

Jumat 17-10-2025,09:00 WIB
Reporter : widya
Editor : widya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk melaporkan secara resmi dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan lembaganya membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat yang memiliki informasi awal maupun data pendukung terkait dugaan tindak pidana korupsi untuk melapor melalui saluran pengaduan masyarakat KPK.

"KPK mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui informasi awal ataupun data awal terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi, maka silakan dapat menyampaikan aduan tersebut kepada KPK melalui saluran pengaduan masyarakat," ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025.

BACA JUGA:Mengupas Total Utang serta Bunga dari Proyek Kereta Cepat Whoosh

Budi menegaskan pentingnya setiap laporan dilengkapi dengan bukti atau data awal agar penelaahan dan verifikasi yang dilakukan KPK dapat berjalan lebih akurat.

"Dari setiap laporan pengaduan masyarakat, KPK akan mempelajari dan menganalisis apakah substansi laporan tersebut termasuk dalam unsur dugaan tindak pidana korupsi atau tidak," jelasnya.

Apabila hasil analisis menunjukkan laporan tersebut merupakan kewenangan KPK, lembaga antirasuah akan menentukan langkah lanjutan apakah masuk ranah penindakan, pencegahan, pendidikan, atau koordinasi dan supervisi.

BACA JUGA:Purbaya Tegaskan Tak Akan Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, Tugas Diserahkan ke Danantara

"Laporan juga bisa dilimpahkan kepada satuan pengawas internal untuk perbaikan sistem atau tindak lanjut berikutnya," tambah Budi.

Sebelumnya, Mahfud MD dalam video di kanal YouTube pribadinya Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025, mengungkapkan adanya dugaan mark up atau penggelembungan biaya dalam proyek kereta cepat Whoosh.

"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS. Akan tetapi, di China sendiri hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," ungkap Mahfud.

BACA JUGA:Telkomsel Hadirkan Pre-Order iPhone 17 Series dengan Paket Bundling Halo+ Seharga Rp777.000

Ia mempertanyakan selisih besar biaya tersebut dan meminta agar dilakukan penyelidikan mendalam.

"Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah, itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini," tegas Mahfud.

Kategori :