Menjaga Rasionalitas di Tengah Derasnya Narasi
Narasi seputar proyek ini sering kali tercampur antara fakta dan opini emosional. Tidak jarang juga beredar hoaks dan informasi menyesatkan yang menimbulkan kecemasan tanpa dasar ilmiah. Inilah pentingnya literasi publik berbasis data.
Akademisi, media, dan masyarakat sipil memiliki peran penting dalam menjaga diskursus publik agar tetap objektif, adil, dan berdasar pada fakta yang terverifikasi.
BACA JUGA:Persiapan Kejurprov dan Kejurnas, Atlet Anggar Latihan Diluar Ruangan Gunakan Pedang Berkarat
Sebab, keberhasilan pembangunan berkelanjutan tidak hanya bergantung pada kebijakan dan teknologi, tetapi juga pada tingkat rasionalitas kolektif masyarakat dalam menanggapi proyek pembangunan.
Menuju Masa Depan yang Selaras
Pembangunan jalan khusus batu bara di Jambi adalah momentum untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu membangun infrastruktur besar tanpa mengorbankan ekosistem.
Proyek ini tidak boleh dilihat semata dari kacamata ekonomi, tetapi sebagai bagian dari reformasi tata kelola logistik sumber daya alam yang lebih adil, tertib, dan berkelanjutan.
Sepanjang proyek ini dijalankan sesuai dengan AMDAL, regulasi lingkungan, prinsip rekayasa ekologis, pengawasan publik dan HSE, maka potensi kerusakan ekologisnya dapat ditekan seminimal mungkin.
Bahkan, proyek ini dapat menjadi model pembangunan infrastruktur strategis yang berpihak pada keberlanjutan.
Optimisme ini bukan ilusi. Ini adalah harapan yang ditopang oleh data, pendekatan ilmiah, dan komitmen nyata dari semua pihak.
*Penulis adalah Alumni Teknik Arsitektur Instititut Teknologi Bandung (ITB), Pengamat Pembangunan Infrastruktur, Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan di Jambi & Akademisi)