JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Nasi putih adalah makanan pokok di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, belakangan ini muncul kekhawatiran bahwa konsumsi nasi putih dalam jumlah besar bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Apakah benar makan nasi putih bisa menyebabkan diabetes? Mari kita tinjau dari sudut pandang ilmiah dan penelitian kesehatan.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Harvard School of Public Health mengungkapkan bahwa konsumsi nasi putih secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 350.000 peserta di Asia, khususnya di negara-negara yang mengonsumsi nasi putih dalam jumlah besar seperti Cina dan Jepang.
Hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang sering mengonsumsi nasi putih memiliki risiko 27% lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi nasi dalam jumlah lebih sedikit.
BACA JUGA:Apakah Benar Gen-Z yang Punya Second Account Artinya Depresi? Sudut Pandang Psikologi dan Penelitian
BACA JUGA:Cara Membuat Seblak Pedas Nikmat yang Menggugah Selera
Salah satu alasan nasi putih dikaitkan dengan risiko diabetes adalah karena indeks glikemik (IG) yang tinggi.
Nasi putih memiliki IG yang mencapai 70 atau lebih, yang artinya dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat setelah dikonsumsi.
Makanan dengan IG tinggi dapat memaksa tubuh untuk memproduksi insulin dalam jumlah besar guna menormalkan kadar gula darah.
Jika pola makan seperti ini berlangsung dalam jangka panjang, kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah bisa menurun, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Selain nasi putih, ada sumber karbohidrat lain yang lebih sehat dan dapat menurunkan risiko diabetes.
Nasi merah, quinoa, dan biji-bijian utuh memiliki IG lebih rendah dan kandungan serat yang lebih tinggi, sehingga lebih baik dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.
BACA JUGA:Gagal Curi Poin dari Bina Mitra, Gama Jambi Kubur Impian ke 8 Besar Liga PSSI Kota Jambi 2024