MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Harga jual kelapa dalam di Kabupaten Tanjab Timur sejak beberapa waktu belakangan ini terus mengalami penurunan.
Rosma, salah petani kelapa dalam yang ada di Kecamatan Kualajambi mengatakan, saat ini untuk harga bahan baku santan tersebut berkisar Rp 700 sampai Rp 800 per butir.
"Bahkan baru-baru ini pernah harganya sampai Rp 500 per butir. Itu harga yang paling parah nian kami rasa bang," ucapnya.
Dirinya menjelaskan, di bulan November 2022, harga kelapa dalam ini pernah mengalami kenaikan hingga mendekati angka Rp 2 ribu per butir.
BACA JUGA:Liburan Dapat Saldo DANA Gratis, Kamu Wajib Punya 3 Aplikasi Ini
BACA JUGA:Mau Dapat DANA Bansos Rp3 Juta, yang Punya Anak Balita, Segera Daftar BLT PKH, Simak Syaratnya
"Sehabi naik sebentar tu, harganya terus menurun, dari Rp 1.500 terus Rp 1.000 sampai lah sekarang Rp 800 per butir," jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini, para petani kelapa dalam tersebut terpaksa harus menjual hasil kebunnya dengan harga yang ada.
"Mau dak mau kami jual lah bang. Dari pada dibiarin sampai nunggu harga naik, bisa-bisa tumbuh tunas nanti kelapa tu, tambah dak ada harga lagi," ungkapnya.
Dirinya berharap, agar harga ini bisa berangsur-angsur naik meski tidak terlalu tinggi. Agar hasil dari penjualan kelapa dalam ini bisa membantu perekonomian mereka.
BACA JUGA:Jasa Raharja Jambi Catat Pertumbuhan Pendapatan Sumbangan Wajib 24,68 di Akhir Tahun 2022
BACA JUGA:Ngaku Anggota Polda Babel, Warga Jambi Ini Ditangkap Saat akan Kabur Palembang dari Bangka
"Mudah-mudahan harga kelapa ini bisa naik, biar lah dak langsung naik tinggi, yang penting bisa bertahap naiknya dalam waktu dekat ni," harapnya.
Selain itu, para petani kelapa dalam ini juga berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi anjloknya harga kelapa dalam ini demi kesejahteraan mereka.
"Kami berharap, ada solusi juga dari pemerintah. Biar bisa mengatasi kesulitan yang kami hadapi saat ini," pungkasnya.*