KPAI Ambil Sikap Tegas, Dalami Misteri Tewasnya Santri di Ponpes Gontor

Jumat 09-09-2022,18:14 WIB
Editor : Surya Elviza

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - KPAI akan terus mengawal dan mengawasi kasus tewasnya santri AM di Pondok Pesantren Gontor.

Hingga kini penyebab kematisn santri tersebut masih misteri.

Ketua KPAI, Susanto, dilansir dari PMJ NEWS, 9 September 2022 mengatakan bahwa KPAI akan terus mengawal kasus ini dan dalam waktu dekat, akan segera berkunjung ke Ponpes Gontor Ponorogo dan Polres Ponorogo untuk pengawasan dan koordinasi lebih lanjut. 

"Terkait meninggalnya salah satu santri AM (17 thn) kami menyampaikan duka mendalam semoga, Allah SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Kami menyayangkan atas kejadian tersebut,"katanya.

BACA JUGA:Rudi Suryanto, Polisi Tembak Polisi di Lampung yang Tewaskan Aipda Karnain Dipecat dari Polri

BACA JUGA:Terkait Formula E, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Diperiksa KPK 11 Jam

"Kami berharap kasus ini tak terulang kembali. Sehingga orang tua yang menitipkan santrinya di sana semakin nyaman," sambungnya.

Susanto juga berharap adanya kasus ini tidak mengganggu proses pembelajaran.

"Adanya kasus ini kami berharap proses pembelajaran tak terganggu, terus berjalan dan upanya pencegahan segala bentuk kerentanan kekerasan dilakukan secara optimal. Sehingga perwujudan pesantren ramah anak dapat terealisasi dengan baik," tegas Susanto.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis buka suara soal peristiwa tewasnya santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor, Jawa Timur.

BACA JUGA:Ferdy Sambo Diperiksa 6 Jam Pakai Alat Pendeteksi Kebohongan, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Makan Ayam Utuh dengan Harga Terjangkau hanya di Yello Hotel Jambi

Cholil Nafis turut prihatin atas insiden tewasnya santri di Gontor dan beberapa kejadian di ponpes lainya.

Cholil menyatakan kejadian ini merupakan di luar kehendak manusia dan kontrol pesantren.

"Mungkin dari sekian ribu bahkan kalau Gontor sekian juta. Inilah mungkin peristiwa yang tidak diinginkan," ujarnya.

Cholil Nafis menegaskan kepada orang tua untuk tidak perlu takut memasukkan anak ke ponpes.

BACA JUGA:Rudi Suryanto, Polisi Tembak Polisi di Lampung yang Tewaskan Aipda Karnain Dipecat dari Polri

BACA JUGA:BSU Gaji Rp 600 Ribu Cair Hari Ini, Buruan Cek Rekening

Bukan hanya mewarnai Indonesia. Pejabat, wamenlu, menteri agama dan beberapa sektor banyak yang alumni Gontor,” ungkapnya.

Kiai Cholil mengatakan, kalau pun terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di pondok pesantren, hal itu sangat kecil kemungkinan yang di luar batas penjagaan manusia.

“Silahkan bapak ibu, untuk memasukkan (anak) pada pondok pesantren, percayalah pesantren memegang amanah,” ujarnya.

Di sisi lain, Polri terus bersikeras membongkar misteri kematian santri gontor. Diduga santri berinisial AM (17) ini menjadi korban kekerasan.

BACA JUGA:Nikmati Program Slebew, Promo Motor September Lebih Wew....

BACA JUGA:Harga Emas Dunia 9 September 2022 Tergelincir, Apa Penyebabnya?

Anggot Polri dari Polres Ponorogo, Polda Jawa Timur akan bongkar misteri kematiannya dengan memeriksa 18 saksi termasuk dua terduga pelaku.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengungkapkan jika saksi juga berasal dari staf pengasuhan pesantren, dokter, dan beberapa staf IGD rumah sakit pesantren.

"Update ada 18 orang saksi yang diperiksa sampai hari ini. Untuk beberapa saksi lain akan kami update lagi," terang Nikolas, Kamis 7 September 2022.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, terduga pelaku berjumlah dua orang berstatus senior korban.

BACA JUGA:Pusat Informasi Teritorial Angkatan Darat Kunjungi SMSI

BACA JUGA:Jaksa Pinangki Bebas, Bintang Emon Sindir Hukuman Koruptor yang Disunat

Sedangkan, dua korban lain sudah sehat dan kembali beraktivitas.

"Terduga pelaku saat ini masih proses pemeriksaan. Sudah ada dua orang. Santri semua, senior korban," tandasnya.

Misteri kematian santri ini mencuat awalnya karena beredar video seorang ibu menangis di depan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Sang ibu bernama Soimah rupanya tengah mengadukan kepada Hotman Paris bahwa anaknya, Albar Mahdi meninggal tidak wajar di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

BACA JUGA:Ini Provinsi di Indonesia dengan Tingkat Bunuh Diri Terbanyak, Bagaimana dengan Jambi?

BACA JUGA:Dihadapan Komisi XI DPR RI, Gubernur Jambi Al Haris Sampaikan Rencana Pengendalian Inflasi

Soimah yang asal Palembang, Sumatera Selatan itu terpukul anaknya saat menjadi santri di pondok modern tersebut malah meninggal tidak wajar.

 "Anak saya meninggal di Pesantren Gontor 1, Jawa Timur. Meninggalnya jam 06.40 tapi dikabari pihak pesantren jam 10 pagi," tutur Soimah sambil menangis, seperti terlihat melalui video yang diunggah akun Instagram Hotman Paris, Senin 5 September 2022.

Soimah meminta keadilan untuk anaknya kepada sang pengacara.

Dirinya menangis sejadi-jadinya menyebut putra kesayangannya yang merupakan santri Pondok Modern Darussalam Gontor 1 (PMDG), Ponorogo, meninggal dunia.

BACA JUGA:Zodiak Kamu, 9 September 2022, Gemini, Jangan Heran Jika Banyak Orang Menghubungi Anda Hari ini

BACA JUGA:Pangeran Charles Jadi Raja Inggris, Camilla Sandang Gelar Permaisuri

Soimah merasa anaknya meninggal tidak wajar. Dugaan itu menguat karena dirinya telat dikabari pihak pesantren. Keluarga baru menerima kabar setelah beberapa jam anaknya meninggal.

Kecurigaan lainnya kembali diungkap Soimah. Ia menerangkan jasad putranya saat dikafani terus mengucurkan darah. 

Bahkan kain kafannya harus beberapa kali diganti karena darah dari kepalanya terus mengucur.

"Diduga tindak kekerasan penganiayaan. Kafannya sampai dua kali ganti karena penuh darah. Anak saya umur 17 tahun," ungkap Soimah lagi.

BACA JUGA:Lampiaskan Kekalahan, Arsenal Tundukkan FC Zurich 2-1 Laga Perdana Europa League 2022

BACA JUGA:Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan Tubuh, Ampuh Melawan 7 Penyakit Ini

Dalam video tersebut, Soimah mengaku belum membuat aduan ke polisi sebab dirinya merasa takut berhadapan dengan lembaga pondok pesantren dengan nama besar itu.

Hingga anaknya dikubur, tindakan visum pun belum dilakukan.

"Karena pertimbangannya kan lembaga besar, Gontor, Bang," kata dia seraya mengusap air matanya.

Menerima aduan tersebut, Hotman pun meminta kapolda Jawa Timur segera menindak lanjuti dugaan penganiayaan yang menewaskan anak Soimah.

BACA JUGA:3 Zodiak Ini Hobi PHP, Hati-hati jadi Korban Ghosting!

BACA JUGA:Menko Airlangga: Pembangunan Kawasan Indstri Berkelanjutan Terus Dilakukan untuk Dongkrak Ekonomi

"Halo Bapak Kapolda Jawa Timur ada seorang ibu di Palembang yang mengadu ke Hotman katanya anaknya meninggal di Gontor 1. Mohon dilakukan penyelidikan segara atas meninggalnya anak Ibu Soimah santri Pondok Pesantren Gontor 1. Kita tidak tahu siapa pelakunya," tegas Hotman. (Aulia Nur Arhamni/disway.id)

Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul misteri tewasnya santri di ponpes gontor kpai ambil sikap tegas

Kategori :