AWARDS
b9

Dokter Ungkap 3 Tanda Obesitas yang Sudah Butuh Perawatan Medis

Dokter Ungkap 3 Tanda Obesitas yang Sudah Butuh Perawatan Medis

Obesitas-pixabay-

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Tidak semua kasus obesitas dapat diatasi hanya dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga. Dalam beberapa situasi, kondisi ini memerlukan penanganan medis agar tidak berkembang menjadi penyakit kronis yang berbahaya bagi tubuh.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Board of Wellness Halofit, dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KEMD, FINASIM, menjelaskan bahwa ada sejumlah tanda yang menandakan seseorang sudah perlu mendapatkan perawatan medis terkait obesitas.

1. Indeks Massa Tubuh (BMI) di Atas 25

Menurut dr. Waluyo, tanda pertama yang patut diwaspadai adalah ketika nilai Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) sudah melebihi angka 25.

BACA JUGA:Porsche Hidupkan Lagi Era Mesin W, Siapkan W12 Generasi Baru yang Lebih Bertenaga

Ia menyebutkan, kondisi tersebut seharusnya menjadi sinyal untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi.

“Jika BMI seseorang sudah lebih dari 25, itu sudah perlu dikonsultasikan ke dokter,” ujarnya.

BMI sendiri digunakan untuk menilai perbandingan antara berat dan tinggi badan, yang membantu menentukan apakah seseorang termasuk kategori berat badan ideal, kelebihan berat badan, atau obesitas.

Pemeriksaan medis diperlukan agar dokter dapat menilai apakah masalah berat badan tersebut masih bisa diperbaiki melalui perubahan gaya hidup atau sudah membutuhkan intervensi medis.

BACA JUGA:Wah! Tesla Rilis Layanan Berlangganan Full Self-Driving Supervised di Australia

Pemeriksaan awal biasanya meliputi analisis komposisi tubuh, kadar lemak, serta riwayat kesehatan keluarga guna mengantisipasi risiko komplikasi sejak dini.

2. Munculnya Komplikasi Penyakit

Ciri lain bahwa obesitas memerlukan penanganan medis adalah ketika sudah disertai penyakit penyerta, seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan jantung.

Waluyo menjelaskan, kombinasi obesitas dengan penyakit kronis bisa memperburuk kondisi tubuh karena organ vital bekerja lebih keras.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: