b9

Sembilan Pekerja di Cikande Terpapar Radioaktif, Kemenkes Ungkap Kondisinya

Sembilan Pekerja di Cikande Terpapar Radioaktif, Kemenkes Ungkap Kondisinya

dekontaminasi radioaktif Cesium-137 di Cikande-ANTARA/jambi-independent.co.id--

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa sembilan pekerja di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang dinyatakan terpapar zat radioaktif radionuklida Cesium-137 (Cs-137), saat ini dalam kondisi baik.

Para pekerja tersebut tidak mengalami gejala sakit dan seluruhnya telah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah menjalani pemeriksaan serta mendapatkan obat penanganan awal.

Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa kondisi sembilan pekerja tersebut tidak menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan kesehatan akibat paparan radioaktif.

BACA JUGA:Penghitungan Selesai! 11.509 Sumur Minyak Rakyat di Jambi akan Dilegalkan, Paling Banyak di Batang Hari

“Kondisi baik, tidak bergejala. Mereka sudah pulang dan kini kembali berkumpul dengan keluarga,” kata Aji.

Aji menjelaskan bahwa sembilan orang tersebut merupakan karyawan di sebuah kawasan industri di Cikande.

Hasil pemeriksaan menunjukkan mereka terpapar radioaktif Cs-137 berdasarkan uji kesehatan whole body counting yang dilakukan oleh tim Kemenkes.

BACA JUGA:Dorong Inovasi Digital, SKK Migas PetroChina Bimbing UMKM Tanjab Barat dan Tanjab Timur Kuasai Teknologi AI

Meski demikian, seluruh pekerja dinyatakan tidak memerlukan perawatan intensif atau rawat inap.

Paparan radioaktif yang terjadi di kawasan industri tersebut telah menarik perhatian serius dari berbagai pihak.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan penanganan cepat terhadap kasus ini.

Ia menyebut seluruh pekerja yang terpapar telah menerima obat-obatan khusus dan saat ini masih berada di bawah pemantauan tim medis Kemenkes.

BACA JUGA:Siap-siap! Ini Jadwal TKA Nasional yang akan diikuti 48.735 Siswa SMA di Jambi

“Kita bersyukur penanganan serius telah dilakukan. Para pekerja telah diberikan obat-obatan khusus dan kini berada di rumah masing-masing dalam pantauan Kementerian Kesehatan,” ujar Hanif, Rabu 15 Oktober 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: