Psikolog Jelaskan Mengapa Anak Kerap Menjadi Picky Eater
Ilustrasi Anak Picky Eater-Getty Images/jambi-independent.co.id--
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Kebiasaan anak yang sulit makan atau hanya mau jenis makanan tertentu dikenal dengan istilah picky eater. Kondisi ini sering kali membuat orang tua merasa bingung dan tertekan karena anak menolak berbagai makanan yang disajikan.
Namun, menurut psikolog anak dan ahli play therapy Anastasia Satriyo, M.Psi., penyebab anak menjadi picky eater tidak hanya disebabkan oleh soal rasa, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor emosional dan hubungan antara anak dan orang tua sejak dini.
Anastasia menjelaskan bahwa kebiasaan makan anak sudah terbentuk sejak masa kehamilan.
BACA JUGA:Inilah Takaran Aman Makan Telur agar Kolesterol Tidak Melonjak
“Kemampuan makan anak itu dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi ibunya selama hamil,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa masa kehamilan memiliki peran penting karena asupan nutrisi ibu tidak hanya sekadar untuk menambah berat badan, tetapi juga memengaruhi perkembangan selera dan kemampuan makan anak di kemudian hari.
Selain faktor nutrisi, cara orang tua memperkenalkan makanan kepada anak juga sangat berpengaruh.
Menurut Anastasia, banyak anak menjadi picky eater karena orang tua lebih dulu merasa stres saat proses makan berlangsung.
Ia mengutip hasil penelitian Dr. Daniel Siegel dalam buku The Whole Brain Child yang menunjukkan bahwa anak dapat “menyerap” emosi orang tuanya.
“Kalau orang tua sudah berpikir anaknya bakal GTM (gerakan tutup mulut), maka anak bisa ikut merasakan ketegangan itu,” jelasnya.
Situasi makan yang tegang, penuh tekanan, atau terburu-buru dapat membuat anak kehilangan kenyamanan dan asosiasi positif terhadap aktivitas makan.
Lebih jauh, Anastasia menilai beberapa orang tua tanpa sadar membawa pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan, seperti dimarahi karena tidak menghabiskan makanan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




