b9

UNJA Transformasi Pertanian Tahtul Yaman: Urban Farming Adaptif Banjir Diperkuat Kecerdasan Buatan

UNJA Transformasi Pertanian Tahtul Yaman: Urban Farming Adaptif Banjir Diperkuat Kecerdasan Buatan

UNJA Transformasi Pertanian Tahtul Yaman-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Universitas Jambi (UNJA) berhasil menorehkan pencapaian signifikan dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS) di Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. 

Program intensif yang berfokus pada Edukasi dan Pelatihan Platform Urban Farming ini secara strategis dirancang untuk mengatasi dilema utama yang dihadapi masyarakat setempat: keterbatasan lahan akibat urbanisasi yang cepat dan ancaman gagal panen yang berkelanjutan akibat banjir musiman. 

Solusi yang ditawarkan UNJA melampaui metode tradisional, yakni dengan mengintegrasikan teknik pertanian adaptif terhadap lingkungan rawa dengan teknologi Kecerdasan Buatan (AI).

Kelurahan Tahtul Yaman, yang secara historis merupakan sentra penting usahatani padi di Kota Jambi, kini berada di persimpangan jalan.

BACA JUGA:Reses di Bungo, Anggota DPR RI Zulfikar Achmad Kembali Bantu Penyandang Disabilitas

Lahan produktif semakin menyempit, sementara risiko genangan air atau banjir semakin tinggi, membuat praktik pertanian konvensional menjadi tidak berkelanjutan dan sangat rentan. 

Kerentanan ini tidak hanya mengancam ketahanan pangan rumah tangga, tetapi juga memutus rantai mata pencaharian utama masyarakat. Menjawab tantangan multidimensi ini, Tim PkM UNJA yang dipimpin oleh Zakky Fathoni, S.P., M.Sc., memperkenalkan model agribisnis yang efisien, berteknologi, dan tahan bencana.

Inovasi Ganda: Adaptasi Lingkungan dan Digitalisasi Pertanian

Program PkM ini mendasarkan keberhasilannya pada dua pilar inovasi utama. Pilar pertama adalah pengenalan teknik Urban Farming Adaptif. Masyarakat Tahtul Yaman diberikan pelatihan hands-on yang mendalam mengenai budidaya modern seperti hidroponik, vertikultur, dan akuakultur (budidaya ikan terintegrasi). 

Metode-metode ini secara efektif memisahkan produksi tanaman dari lahan tanah, memungkinkan budidaya di pekarangan sempit, bahkan di atas permukaan air atau lahan yang rentan banjir.

BACA JUGA:Bikin Bangga! Modifikator Indonesia Siap Unjuk Gigi di Mooneyes Jepang Pakai Honda Stylo 160

Dengan demikian, produksi pangan dapat berjalan kontinu tanpa terpengaruh oleh genangan air, sekaligus memaksimalkan penggunaan ruang vertikal yang terbatas.

Pilar kedua adalah digitalisasi usahatani melalui Platform "Unja Tani" berbasis AI. Platform ini merupakan produk inovasi dari Laboratorium Smart Farming UNJA yang dirancang khusus untuk menutup kesenjangan literasi digital petani serta menyediakan alat manajemen agribisnis presisi.

Fungsi utama platform ini mencakup kemampuan deteksi dini hama dan penyakit tanaman (HPT) secara akurat dan real-time melalui analisis gambar, memberikan rekomendasi perlakuan yang tepat, hingga membantu optimalisasi penggunaan input produksi seperti pupuk dan air.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait