b9

Gaza di Ujung Konflik, Warga Berharap Gencatan Senjata Segera Terjadi

Gaza di Ujung Konflik, Warga Berharap Gencatan Senjata Segera Terjadi

Ilustrasi-REUTERS/jambi-independent.co.id--

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, warga Gaza mulai merasakan harapan baru akan adanya gencatan senjata setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan penghentian serangan udara oleh Israel. 

Meski asap masih terlihat membumbung di atas Kota Gaza pada Sabtu, 4 Oktober 2025, suasana mulai berubah setelah Trump meminta Israel menghentikan pengeboman menyusul pernyataan Hamas yang siap membebaskan sandera sesuai rencana gencatan senjata yang diajukan AS.

Dalam unggahan di akun Truth Social, Trump menulis, “Saya yakin mereka siap untuk perdamaian abadi. Israel harus segera menghentikan pengeboman Gaza, agar kita dapat membebaskan para sandera dengan aman dan cepat!”

BACA JUGA:Wih! Yamaha Bikin Motor Listrik Tapi Tetap Berjiwa Mesin Bensin

Seruan itu memicu reaksi luas, terutama dari warga Gaza yang sudah lama hidup di tengah kehancuran akibat konflik berkepanjangan.

Seorang warga Gaza, Jamila Al Sayyid (24), dari lingkungan Zeitun, mengaku terkejut atas pengumuman tersebut.

“Pengumuman Trump sangat mengejutkan saya, karena beliau selalu bias terhadap Israel,” ujarnya. Meski pengeboman belum benar-benar berhenti, Jamila merasa lega karena ada peluang perdamaian. 

BACA JUGA:Ajudan Klarifikasi Jokowi Tidak Menghadiri Perayaan HUT ke-80 TNI di Monas

“Yang terpenting adalah gencatan senjata Gaza akan berlaku dan para tahanan Israel akan dibebaskan, karena mereka hanyalah dalih bagi Israel untuk melanjutkan pendudukannya,” tambahnya.

Warga lain, Sami Adas (50), yang kini tinggal di tenda pengungsian bersama keluarganya, juga menyambut baik langkah itu.

“Hal terbaiknya adalah Presiden Trump sendiri yang mengumumkan gencatan senjata, dan Netanyahu tidak akan bisa lolos kali ini,” katanya kepada AFP.

Menurutnya, hanya Presiden AS yang memiliki kekuatan untuk menekan Israel menghentikan perang. “Presiden AS adalah satu-satunya yang dapat memaksa Israel untuk patuh,” imbuhnya.

BACA JUGA:Anggota Taifib TNI AL Meninggal Dunia Saat Aksi Terjun Payung HUT TNI

Meski demikian, sebagian warga Gaza masih diliputi rasa ragu. Mahmud Abu Shamala (49), pengungsi di Al-Mawasi, menyebut gencatan senjata ini sebagai “mimpi yang telah saya tunggu selama dua tahun,” namun ia belum yakin Israel akan menepati janji setelah Hamas membebaskan sandera.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait