Efek Tertawa terhadap Kesehatan Jantung, Begini Penjelasan Medis
Ilustrasi tertawa-javi_indy-Capture Freepik
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Tertawa sering disebut memiliki manfaat bagi kesehatan jantung, selain rutinitas olahraga, menjaga pola makan, dan tidur yang cukup. Namun, bagaimana pandangan medis mengenai hal ini?
Dokter spesialis jantung, dr. Aditya Agita Sembiring, Sp.JP(K) dari RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Jakarta Barat, memberikan penjelasan.
Menurutnya, belum ada bukti ilmiah yang kuat mengenai tertawa langsung menjaga kesehatan jantung. “Setahu saya tidak ada (bukti) secara ilmiah, cuma mungkin lebih ke tidak stres. Salah satu pencegahan agar tidak stres,” ungkap.
Ia menambahkan, stres memang sangat berkaitan dengan kondisi jantung. Saat seseorang sering mengalami stres, risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi meningkat.
Jika berlangsung lama, hipertensi bisa memicu penyakit jantung koroner, gagal jantung, hingga stroke.
“Efek tensi tinggi terus adalah jantung koroner, gagal jantung, strok,” tegasnya.
Selain itu, ketika tubuh dalam kondisi stres, kadar adrenalin akan meningkat.
Adrenalin yang terlalu tinggi justru menekan hormon-hormon yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, salah satunya estrogen pada perempuan.
Estrogen berfungsi membantu melancarkan pembuluh darah. Jika fungsi ini terganggu, pembuluh darah bisa tersumbat dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Karena itu, stres sebaiknya segera dikelola agar tidak berlarut-larut.
dr. Aditya juga menjelaskan adanya penyakit yang disebut Takotsubo Syndrome atau Broken-heart Syndrome, yaitu kondisi gagal jantung yang muncul akibat stres emosional ekstrem.
“Kita ada penyakit yang spesifik, namanya Takotsubo Syndrome atau Broken-heart Syndrome. Misalnya, suami punya istri yang selingkuh. Dia sedih banget, patah hati banget, dan gagal jantung. Begitu dia sembuh, dia kelola (stres), (jantung) balik lagi (sehat),” jelasnya.
Hal senada ditulis oleh dr. Dito Anurogo, M.Sc., Ph.D dalam situs resmi Kementerian Kesehatan RI.
Menurutnya, broken-heart syndrome merupakan kondisi ketika sebagian otot jantung melemah akibat pelepasan hormon stres berlebih, terutama adrenalin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



