Efek Tertawa terhadap Kesehatan Jantung, Begini Penjelasan Medis
Ilustrasi tertawa-javi_indy-Capture Freepik
Sindrom ini pertama kali diidentifikasi di Jepang tahun 1990 dan dinamai “Takotsubo” karena bentuk jantungnya mirip perangkap gurita tradisional Jepang.
Dr. Dito menambahkan, sindrom patah hati lebih sering terjadi pada wanita lanjut usia, dan meskipun banyak pasien bisa pulih total dalam beberapa minggu, komplikasinya tetap berbahaya.
“Komplikasi bisa termasuk gangguan irama jantung, gagal jantung, dan dalam kasus yang sangat jarang, kematian mendadak,” tulisnya.
Dengan demikian, tertawa memang belum terbukti secara ilmiah langsung menyehatkan jantung, namun diyakini bermanfaat karena membantu mengurangi stres, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



