b9

CPC untuk Pertama Kalinya Dukung RUU Blokir Bom, Desak Hentikan Transfer Senjata AS ke Israel

CPC untuk Pertama Kalinya Dukung RUU Blokir Bom, Desak Hentikan Transfer Senjata AS ke Israel

Ilustrasi Jalur Gaza-Antara/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kaukus Progresif Kongres (Congressional Progressive Caucus/CPC), salah satu kelompok terbesar di Kongres Amerika Serikat.

Sejarah dengan memberikan suara mendukung rancangan undang-undang yang bertujuan menghentikan transfer senjata AS ke Israel di tengah tuduhan genosida di Jalur Gaza.

Keputusan ini menjadi langkah perdana CPC yang menaungi hampir 100 anggota DPR untuk mendukung RUU Blokir Bom.

Undang-undang tersebut akan menghentikan pengiriman senjata berat, seperti bom penghancur bunker, bom seberat 907 kilogram, Joint Direct Attack Munition (JDAM), peluru tank 120 mm, hingga peluru artileri 155 mm sampai Israel menghentikan pelanggaran HAM.

BACA JUGA:Wow! Inggris Akhirnya Resmi Akui Negara Palestina

Ketua CPC, Greg Casar, menegaskan urgensi penghentian pengiriman senjata.

"Amerika Serikat tidak bisa terus mengirimkan bom yang kita tahu akan digunakan untuk melakukan kekejaman yang mengerikan di Gaza," ujar Casar dalam pernyataan yang dikutip dari laporan eksklusif Zeteo.

RUU ini dipimpin oleh Delia Ramirez, anggota DPR dari Illinois, yang menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas.

"RUU Blokir Bom adalah langkah pertama untuk melakukan pengawasan dan akuntabilitas atas pembunuhan anak-anak dengan senjata buatan AS yang didanai para pembayar pajak," kata Ramirez.

BACA JUGA:Sengit! SMAN 2 Kota Jambi Tekuk SMA Guang Ming, SMK Unggul Sakti Bertekuk Lutut

"Dalam upaya menghadapi para pemimpin otoriter yang melancarkan serangan genosida, Blokir Bom adalah tindakan minimum yang harus diambil Kongres," imbuhnya.

Tekanan Politik dan Kecaman Internasional

Sebelum disahkan CPC, sebanyak 50 anggota DPR sudah menandatangani dukungan terhadap RUU tersebut. Bahkan pada Juli lalu, seperempat anggota Senat termasuk setengah dari kaukus Demokrat juga memberikan suara menolak penjualan senjata ke Israel.

Ketegangan kian meningkat seiring Israel memperluas serangan ke Gaza dan operasi militer di negara tetangga, termasuk Yaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait