Kemenkominfo Dorong Sektor Swasta untuk Tingkatkan Layanan Publik Lebih Efektif

Kemenkominfo Dorong Sektor Swasta untuk Tingkatkan Layanan Publik Lebih Efektif

Kemenkominfo dorong sektor swasta tingkatkan layanan publik. Foto : ist--

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -
Transformasi digital di sektor layanan publik saat ini sifatnya sangat krusial, khususnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.
 
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno pada saat acara government roundtable bertajuk “Enhancing Public Services with Government Digital Transformation” pada Selas 16 Juni 2022 lalu.
 
Acara tersebut digelar atas kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan masyarakat Telematika Indonesia (Mastel).
 
 
 
Penyelenggaraan kegiatan itu didasari oleh kesadaran akan pentingnya implementasi teknologi digital pada sektor pemerintahan, untuk menciptakan layanan publik yang lebih efisien, efektif, dan dapat diakses oleh semua masyarakat.
 
Dikatakan Mastel Sarwoto Atmosutarno bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyampaikan digital economy pada 2020-2021 tumbuh sebesar 49 persen.
 
Kurang lebih dari 47 miliar USD menjadi 70 miliar USD, dan diperkirakan akan menjadi 146 miliar USD pada 2025.
 
"Ini hitungan core daripada aktivitas digital economy yang menyumbang kurang lebih 5% dari PDB. Oleh karena itu, peran layanan pemerintah sangat jelas dan krusial,” kata Sarwoto dalam siaran persnya, Kamis 16 Juni 2022.
 
Dia berharap, ruang diskusi pada government roundtable ini dapat menjadi wadah untuk mencari tantangan sekaligus peluang dalam menyukseskan transformasi digital pemerintah saat ini.
 
Sementara itu, President Director PT Adhouse Clarion Events (PT ACE) Toerangga Putra menyatakan, pihaknya siap membantu sektor pemerintahan maupun swasta, tidak hanya sukses bertransformasi bisnis dan data, tetapi sukses dalam bertransformasi Sumber Daya Manusia (SDM).
 
“DTI-CX menyediakan pameran, konferensi, dan seminar mengenai solusi teknologi yang dapat mendukung perjalanan transformasi digital," ungkapnya.
 
Selain itu, kata diam pameran itu tersedia pula ruang networking antara pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan teknologi.
 
Sehingga komunikasi yang terjalin sifatnya dua arah.
 
Toerangga menjelaskan bahwa DTI-CX tidak hanya akan menghadirkan perusahaan solusi teknologi di bidang cloud & data management, enterprise solutions, cyber-security, system integrators, atau Artificial Intelligence (AI) saja, tetapi juga solusi teknologi di bidang talent & training.
 
Dia menilai belum banyak organisasi yang mau berinvestasi pada SDM dalam perjalanan transformasi digital.
 
Padahal, transformasi digital tidak akan berjalan efektif dan efisien jika perspektif manusianya belum berubah.
 
"Itu sebabnya kami hadirkan perusahaan solusi teknologi di bidang talent & training,” lanjut Toerangga.
 
Dari segi yang lebih teknis, terdapat tantangan dalam hal proses integrasi data.
 
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi, infrastruktur, dan teknologi yang memadai, serta inovasi yang berkelanjutan.
 
 
 
Country Manager AWS Indonesia Mohammad Ghozie Indra Dalel menyambut baik kebutuhan tersebut.
 
Sebab, saat ini syarat keamanan data center AWS di Indonesia sudah mengikuti Surat Edaran Kominfo No. 3 Tahun 2021.
 
Dia mengatakan AWS juga melakukan beberapa audiensi dengan BSSN terkait security seperti dikutip dari jpnn.com.
 
“Kita sudah mempunyai data center yang ready dipergunakan, cloud computing yang reliable, scalable (dibutuhkan secara on demand),” jelas Ghozie. (Viz)
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: