Istighfar Saat Diimuniasi

Istighfar Saat Diimuniasi

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI - “Astaghfirullahaladzim… Astaghfirullahaladzim," teriak Fathir sambil menutupi matanya yang basah dengan air mata. Sementara sang ibu, terus memeluk sambil membujuk bocah kelas 1E yang duduk di pangkuannya itu.

Ya, hari itu, Kamis (9/9), lebih dari 100 siswa kelas 1 dan 2 SDN 28N Kota Jambi, di kawasan Thehok, melaksanakan bulan imunisasi. Hari itu, para siswa menerima imunisasi measles dan rubella (MR).

Supaya anak-anak tidak takut, kelas Fathir dihias sedemikian rupa. Meriah, layaknya pesta ulang tahun. Tiap siswa memakai topi ulang tahun, dengan nama mereka masing-masing di kepala.

Tentu mereka gembira. Apalagi, mereka diceritakan dongeng oleh pendongeng, yang sengaja didatangkan para orang tua siswa. “Ini ide dari para mama siswa. Supaya anak-anak tidak takut dan nyaman ketika divaksin. Sebab, tahun lalu, banyak siswa yang menangis ketika disuntik,” ujar Shinta, wali kelas 1E.

Sekitar pukul 09.14, tim vaksinator pun masuk ke kelas. Salah satunya dokter yang memakai baju putih. Spontan Fathir menangis. Sang ibu dan guru pun langsung berusaha menenangkan bocah polos itu. Namun air matanya tetap bercucuran.

Hingga akhirnya, tiba gilirannya disuntik, tangis Fathir makin menjadi-jadi. “Gak mau sama omnya (dokter),” rengeknya. Dokter dan tim vaksinator pun mencoba menenangkan. Orang tuanya terlihat mendampingi sang anak.

Sang ayah menghapus air matanya, dan ibunya duduk memangku Fathir yang hari itu memakai seragam putih merah. Begitu jarum disuntikkan ke lengan kirinya, ia menangis dan berteriak histeris sambil mengucap istighfar, “Astaghfirullahaladzim.. Astaghfirullahaladzim".

Namun, begitu jarum suntik dicabut, tangisnya hilang. Kata Fathir, tak sakit lagi. Dia pun langsung berbaur dengan teman-temannya, sambil memegang erat bingkisan usai divaksin.

Terpisah, Kepala Sekolah SDN 28 Kota Jambi, Eli Harnida mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas Pakuanbaru untuk penyuntikan ini. Memang kata dia, tahun ini ada yang beda. “Untuk membuat siswa nyaman, kita bekerja sama dengan Kampung Dongeng agar mendongeng di ruang kelas dan membuat siswa rileks,” katanya.

Dokter Abiyan, vaksinator MR mengatakan bahwa bulan imunisasi ini untuk anak berusia 6 hingga 7 tahun. “Imunisasi MR atau ini untuk imunisasi booster lanjutan, guna mencegah terjadinya rubella dan measles,” kata dia.

Pemberian imunisasi ini, untuk mengurangi resiko penyakit. Agar daya tahan dubuh siswa lebih kuat, jika berdekatan dengan orang yang sakit rubella atau measles tersebut. (tav)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: