Facebook, Instagram dan WhatsApp Kembali Bisa Diakses

Facebook, Instagram dan WhatsApp Kembali Bisa Diakses

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, CALIFORNIA– Facebook, Instagram, dan WhatsApp kembali bisa diakses setelah sempat down pada Senin malam hingga Selasa (5/10/2021) pagi.

Down-nya platform media sosial itu, oleh pemantau situs web Downdetector menilai sebagai kegagalan terbesar yang pernah dilihatnya.

Down-nya tiga raksasa media sosial itu, diduga setelah ada seorang pelapor pada Ahad (3/10/2021) yang menuduh perusahaan itu berulang kali memprioritaskan keuntungan daripada menekan ujaran kebencian dan informasi hoax yang tersebar.

Saham Facebook, yang memiliki hampir 2 miliar pengguna aktif harian, dilaporkan anjlok 4,9 persen pada Senin (4/10/2021), setelah alami down.

Pakar keamanan mengatakan gangguan itu bisa jadi merupakan akibat dari kesalahan internal, meskipun sabotase oleh orang dalam secara teoritis mungkin terjadi.

“Facebook pada dasarnya mengunci kunci-kuncinya di dalam mobilnya,” cuit Jonathan Zittrain, direktur Harvard Berkman Klein Center for Internet & Society.

Segera setelah kasus itu, Facebook mengakui pengguna mengalami kesulitan mengakses aplikasinya, tetapi mereka tidak memberikan penjelasan detail penyebab masalahnya.

Tim teknisi Facebook meminta maaf saat aplikasi mulai kembali terhubung.

“Kepada komunitas besar orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami: kami minta maaf,” cuit tim tersebut pada Senin (4/10/2021).

“Kami telah bekerja keras untuk memulihkan akses ke aplikasi dan layanan kami dan dengan senang hati melaporkan bahwa mereka telah kembali terhubung sekarang. Terima kasih telah menemani kami.”

Beberapa karyawan Facebook yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka percaya bahwa pemadaman itu disebabkan oleh kesalahan routing internal ke domain internet yang diperparah oleh kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain yang bergantung pada domain yang sama untuk bekerja.

Raksasa media sosial, yang merupakan platform periklanan digital terbesar kedua di dunia, kehilangan sekitar 545.000 dolar AS dalam pendapatan iklan AS per jam selama pemadaman, menurut perkiraan dari perusahaan pengukuran iklan Standard Media Index. (Dal/Fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: