Nilai Oknum Anggota Bertindak Berlebihan

Nilai Oknum Anggota Bertindak Berlebihan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Aksi dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan sejumlah oknum anggota Polisi terhadap mahasiswa yang tergabung Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangko beberapa waktu lalu, berbuntut panjang.

Kemarin (5/10), Pimpinan Badan Koordinator (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jambi mendatangi Mapolda Jambi, guna melaporkan oknum polisi yang diduga melakukan tindakan berelebihan terhadap kader HMI cabang Bangko, pada saat demo menolak pengadaan mobil dinas bagi Bupati dan pejabat DPRD Merangin, Kamis (30/9) lalu.

"Kami melaporkan tindakan di luar kewajaran yang dilakukan oknum anggota Polisi terhadap Kader HMI cabang Bangko," ujar Koordinator Badko HMI Jambi, Nanda Herlambang, Selasa (05/10).

Ia juga menyampaikan, bahwa pihaknya ingin agar laporan tersbeut dapat ditindaklanjuti secepatnya.

"Kita menyerahkan bukti berupa video. Ya saya pikir tidak logis, ketika hari ini (kemarin,red) kader HMI dibanting. Untuk berapa jumlah oknumnya itu di dalam video lebih dari satu orang," bebernya.

Nanda menegaskan, jika laporannya tersebut tidak ditindaklanjuti pihaknya akan mengambil langkah-langkah strategis. "Kita HMI Jambi akan meneruskan ke pihak-pihak terkait, seperti melaporkannya ke PB HMI dan KAHMi," pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulya Prianto mengatakan, laporan tersebut sudah diterima dan sudah sampai dimeja Kabid Propam Polda Jambi.

"Untuk sementara waktu Kabid Propam masih ada kegiatan lain. Untuk suratnya sudah sampai di mejanya, untuk tindakan selanjutnya menunggu disposisi dari Kabid Propam. Bisa jadi besok atau dua hari lagi, setelah itu baru diambil tindakan langkah selanjutnya, " tegasnya.

Diketahui, HMI Jambi melaporkan tindakan oknum polisi yang diduga melakukan tindakan represif tersebut, pada saat aksi demo di gedung DPRD Merangin, Kamis (30/09) lalu.

HMI cabang Bangko melakukan aksi di Kantor DPRD Merangin merupakan bagian dari penyampaian aspirasi menolak pembelian mobil dinas baru pejabat Merangin. Namun, dari video yang beredar tampak sejumlah mahasiswa yang diminta pergi oleh Polisi yang berjaga, langsung dipegang dan dibawa paksa ke luar gedung baik oleh Polisi berpakaian dinas ataupun berpakaian preman.

Sontak, aksi ini memicu amarah mahasiswa. Tak hanya mahasiswa, mahasiswi yang tergabung dalam HMI juga tampak dipaksa keluar. Selain itu, juga tampak aksi benturan fisik di antara kedua belah pihak. Beberapa mahasiswa bahkan ada yang terluka di bahunya.

“Kalian tidak punya izin. Aksi itu ada waktunya, kalian pelajari itu,” teriak seorang petugas dalam video tersebut. (dra/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: