23 Orang Teseret Ombak 11 Ditemukan Meninggal Karena Gelar Ritual Mistis di Pantai
Upaya ini pun membuahkan hasil. Minggu pagi sekitar pukul 06.15, tim kembali menemukan enam orang korban yang sebelumnya dinyatakan hilang.
Mereka adalah Pinkan (13), alamat Tawangalun, Rambipuji, Bu Bintang warga Jalan Kacapiring Gebang, Patrang, dan Sofi (22), asal Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Sukorambi.
“Korban berikutnya yang ditemukan adalah Arisko, (21), alamat Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Sukorambi. Selanjutnya adalah Musni (55), warga Sempusari Wetan, serta Yuli (30), asal Panti,” terangnya.
Satu jam kemudian, tim kembali menemukan dua korban. Keduanya adalah Ida asal Tawangalun, Rambipuji, dan Febri (28), asal Bondowoso.
Korban terakhir yang ditemukan Tim Sar Rimba Laut yaitu Syaiful (40). Warga Krasak, Desa/Kecamatan Ajung ditemukan meninggal dunia, di sekitar Bukit Samboja, Minggu (13/2/2022) pukul 12.15, tak jauh dari lokasi awal para korban terseret ombak.
Penemuan ini mengakhiri upaya pencarian, karena 11 korban semuanya telah ditemukan.
Penemuan jasad korban terakhir ini bermula saat Tim Sar Rimba Laut menyisir sejumlah kawasan di sekitar pantai payangan.
Saat itu, tim melihat ada jasad yang mengambang di sekitar Bukit Semboja. Namun, karena arus dan ombak yang cukup besar, akhirnya tim urung mengambil jasad tersebut dan baru dilakukan evakuasi satu jam kemudian setelah ombak mereda.
“Saat itu posisi korban tertelungkup,” kata salah seorang anggota Tim Sar Rimba Laut.
Kini, jasad para korban meninggal telah dibawa ke puskesmas terdekat. Setelah proses identifikasi selesai, jenazah para korban ini akan diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
Sedangkan para korban selamat, mereka juga dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Karena beberapa korban yang selamat tersebut ada yang mengalami luka-luka.(fin)