Tak Banyak yang Tahu! Mulut Kering Akibat Rokok Ternyata Bisa Jadi Awal Gigi Hancur Total!

Tak Banyak yang Tahu! Mulut Kering Akibat Rokok Ternyata Bisa Jadi Awal Gigi Hancur Total!

Ilustrasi orang merokok-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Rokok ternyata bukan hanya merusak paru-paru dan jantung, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan mulut dan gigi. Dokter gigi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, drg. Deasy Rosalina, M.MedSc, mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok dapat mengurangi produksi air liur secara signifikan, yang berujung pada kondisi mulut kering atau xerostomia.

"Air liur berfungsi sebagai pertahanan alami tubuh di dalam rongga mulut. Saat produksi saliva menurun karena rokok, maka sistem kekebalan di area mulut juga ikut melemah," jelas drg. Deasy dalam sebuah diskusi daring yang disiarkan langsung dari Jakarta.

Menurut Deasy, kurangnya produksi air liur membuat jaringan lunak di dalam mulut rentan mengalami infeksi. Selain itu, perokok umumnya memiliki komposisi air liur yang lebih asam. Tingkat keasaman yang tinggi ini mempercepat erosi enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang dan meningkatkan sensitivitas gigi secara drastis.

"Keasaman air liur yang dipicu oleh zat berbahaya dalam rokok akan mempercepat kerusakan lapisan terluar gigi, yang seharusnya melindungi dari bakteri. Ini membuat perokok jauh lebih rentan mengalami karies," paparnya.

BACA JUGA:Sikat! Pecatan Polisi Jadi Bandar Sabu di Bungo Sejak Tahun 2017 Dibantu Istri Siri

BACA JUGA:Sudah Tahu Belum? Ini Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Salah Satunya Menghapus Dosa

Menariknya, efek rokok bukan hanya dirasakan oleh perokok aktif. Deasy menyebutkan bahwa perokok pasif, termasuk anak-anak yang sering terpapar asap rokok di rumah, juga berisiko mengalami masalah gigi.

“Sejumlah riset menunjukkan bahwa anak dari orang tua yang merokok, terutama ayah, cenderung lebih sering mengalami karies gigi. Paparan asap rokok dalam jangka panjang memengaruhi kesehatan gigi anak secara tidak langsung,” ujarnya.

Sementara itu, banyak orang menganggap rokok elektrik atau vape lebih aman, padahal tidak sepenuhnya benar. Cairan dalam vape biasanya mengandung karbohidrat hasil fermentasi yang dapat meningkatkan tingkat keasaman di dalam mulut. Hal ini membuat bakteri penyebab karies tumbuh lebih cepat.

"Vape juga menyebabkan perubahan dalam komposisi saliva yang berujung pada peradangan kronis dan melemahnya jaringan penyangga gigi. Kandungan nikotin mempercepat kerusakan kolagen yang menjaga kekuatan struktur gigi," kata Deasy.

BACA JUGA:Bupati Muaro Jambi Dampingi KSAD Resmikan Sumur Bor, Warga Desa Akhirnya Nikmati Air Bersih

BACA JUGA:Gubernur Al Haris Dampingi KSAD Resmikan 47 Titik Air Bersih Program TNI AD Manunggal Air di Jambi

Untuk mengatasi kerusakan gigi akibat rokok, drg. Deasy menyarankan beberapa langkah seperti scaling (pembersihan karang gigi), penambalan gigi berlubang, pemasangan mahkota gigi atau bahkan implan gigi, tergantung tingkat kerusakannya. Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali ke dokter gigi untuk mencegah masalah gigi lebih parah, termasuk deteksi dini potensi lesi pra-kanker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: