Terlalu Sering Menunduk Lihat HP? Waspadai ‘Gadget Neck’ yang Bisa Ganggu Aktivitas Sehari-hari!

Terlalu Sering Menunduk Lihat HP? Waspadai ‘Gadget Neck’ yang Bisa Ganggu Aktivitas Sehari-hari!

Ilustrasi wanita melihat ponsel-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kebiasaan menunduk saat menatap layar ponsel atau laptop dalam waktu lama bisa memicu gangguan kesehatan pada leher. Kondisi ini dikenal dengan istilah gadget neck, yakni nyeri otot di area tengkuk akibat postur tubuh yang salah saat menggunakan perangkat elektronik.

Hal ini disampaikan oleh dr. Inge Jiemesha, Sp.KFR, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dari Bethsaida Hospital Gading Serpong. Ia menjelaskan bahwa postur tubuh yang buruk saat menggunakan gawai dapat menyebabkan ketegangan otot yang terus-menerus, terutama di bagian leher dan bahu.

“Posisi kepala yang terus-menerus menunduk membuat otot leher bekerja lebih keras untuk menopang beban kepala. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri, kaku otot, hingga menurunkan kualitas hidup seseorang,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Masalah kesehatan ini disebut makin meningkat sejak tren kerja dari rumah dan pembelajaran daring selama pandemi. Aktivitas berjam-jam di depan layar tanpa memperhatikan ergonomi disebut memperburuk kondisi otot dan persendian.

BACA JUGA:Fix Candu! Wajah Kinclong Cuma Pakai Masker Susu-Saffron, No Ribet!

BACA JUGA:Api di Sumur Minyak Illegal Sitanggang di Batanghari Belum Padam, Pencarian Terus Dilakukan

Untuk mencegah risiko gadget neck, dr. Inge menyarankan agar pengguna gawai tidak menunduk dalam waktu lama dan mengatur posisi layar sejajar dengan mata. Penggunaan penyangga laptop dan keyboard eksternal juga dianjurkan jika bekerja lebih dari 30 menit.

"Jika leher mulai terasa nyeri, segera hentikan penggunaan perangkat elektronik dan lakukan peregangan ringan. Obat pereda nyeri dan pelemas otot bisa digunakan bila diperlukan, tapi langkah paling aman adalah berkonsultasi ke dokter," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa penanganan medis biasanya dimulai dengan evaluasi kondisi otot dan saraf pasien. Beberapa terapi seperti kompres panas atau dingin, elektroterapi, terapi pijat, serta terapi laser bisa menjadi opsi perawatan, tergantung tingkat keparahan nyeri.

“Dalam beberapa kasus, kami juga merekomendasikan terapi menggunakan teknologi modern seperti Redcord yang efektif mengembalikan fungsi otot dan sendi tanpa pembedahan,” imbuhnya.

BACA JUGA:Simak, Ini Nama Kasat Reskrim Polres Bungo dan Polres Batanghari yang Baru dalam Mutasi Polda Jambi

BACA JUGA:Tak Cuma Kasat Lantas, Ini Daftar Nama 18 Kapolsek Baru Dalam Mutasi Kapolda Jambi

Sebuah studi dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) menyebutkan, posisi kepala menunduk 60 derajat dapat memberikan beban setara 27 kilogram pada leher. Angka tersebut setara dengan membawa balita di atas kepala selama berjam-jam.

Oleh karena itu, edukasi mengenai postur tubuh dan ergonomi saat menggunakan perangkat elektronik dinilai penting untuk mencegah gangguan fisik di usia produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: