Lemdiklat Polri Mengajarkan Polisi Sebagai: Penjaga Kehidupan, Pembangun Peradaban dan Pejuang Kemanusiaan
Komjen Pol Chryshnanda Dwilaksana-ist/jambi-independent.co.id-
Tatkala polisi hilang akan kemanusiaanya maka dapat dikatakan telah terjadi abuse (penyimpangan/ penyalahgunaan wewenang). Walaupun itu masih dalam pikiran, karena itu sudah menjadi niat. Niat ini akan menjadi kejahatan apabila ada kesempatan.
Polisi yang ideal adalah polisi yang mampu memanusiakan manusia. Keberadaaanya diterima dan di dukung oleh masyarakat yang dilayaninya. Polisi juga dapat dijadikan ikon kemanusiaan, ikon kota, ikon perubahan, ikon hukum dan yang terpenting adalah ikon keamanan dan keselamatan.
BACA JUGA:Polda Jambi Tangkap 2 Pengedar Sabu di Kabupaten Batanghari
Itu semua bukan tiba-tiba melainkan harus dibangun dan dimulai dari pimpinanya. "Kebiasaan yg baik akan menjadi hati nurani yang baik". Polisi yang humanis dapat dilihat dari:
1. Bangunan/perkantorannya dan lingkunganya yang asri dan ngangeni. Bangunan/perkantoran dan lingkungan kerja polisi merupakan cerminan dari kebudayaan dari institusi.
Kantor polisi/ lingkungn kerja polisi yang humanis memang ada sentuhan-sentuhan seni yang membuat orang nyaman, welcome sehingga orang yang datang ke kantor polisi merasa aman dan nyaman.
Tentu saja didukung dengan kebersihan, kerapihan dan keasrian alam sekitar juga menjadi pendukung kehangatan dan kedekatan polisi dengan masyarakat. Hiasan, tulisan, warna dan sebagainya juga mencerminkan nuansa yang menyejukan hati.
BACA JUGA:Lepas Ekspor Senilai Rp7,2 Miliar, Al Haris Dorong Peningkatan Kinerja Ekspor Pertanian Jambi
2. Pemimpin dan kepemimpinanya. Pemimpin dengan kepemimpinanya akan sangat mempengaruhi perilaku organisasi. Kebijakan-Kebijakan yang diambil. Oleh pemimpin akan menjadi acuan/ pedoman bagi anak buahnya.
Dan pada level pelaksana akan menjabarkanya lagi dalam bentuk kesepakatan-kesepakatan diantara mereka untuk mengimplementasikanya.
3. Pola-pola pemolisianya. Pola-pola pemolisan ini merupakan model implementasi dari kebijakan-kebijakan pimpinanya atau bisa juga dikatakan sebagai budaya yang aktual. Pada Institusi kepolisian yang humanis yang aktual ini bisa sama/ tidak terjadi gap yang dalam dengan yang ideal.
Pikiran, perkataan dan perbuatan menjadi frame bagi polisi yang humanis. Kewenangan-kewenangan polisi dalam menegakkan hukum dan upaya paksa sekalipun juga demi manusia/perlindungan pada manusia-manusia yang produktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: