Mahasiswa UNJA Ubah Limbah Nanas Jadi Pakan Ternak Berkualitas

Mahasiswa UNJA Ubah Limbah Nanas Jadi Pakan Ternak Berkualitas

Mahasiswa UNJA Ubah Limbah Nanas Jadi Pakan Ternak Berkualitas--

Muaro Jambi – JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tim dosen pengabdian pada masyarakat Fakultas Peternakan Universitas Jambi (UNJA) meluncurkan program inovatif untuk mengolah limbah kulit nanas menjadi pakan ternak berkualitas di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Program ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Nurhayati, M.Sc.agr, dengan anggota tim Ir. Berliana, M.S., Nelwida, S.Pt., M.P., Prof. dr. Ir. Abdul Azis, M.S., dan Heru Handoko, S.Pt., M.Si, serta 11 mahasiswa KKNT DLT MBKM.

Desa Tangkit Baru dikenal sebagai sentra produksi nanas terbesar di Provinsi Jambi, menghasilkan ratusan ton buah nanas setiap tahunnya, namun, sekitar 27% dari total berat buah tersebut merupakan limbah kulit yang terbuang sia-sia, melihat potensi ini, tim melakukan fermentasi kulit nanas menggunakan yogurt untuk meningkatkan nilai nutrisinya, menjadikannya pakan ternak yang kaya protein dan serat.

Ketua tim pengabdian, Prof. Dr. Ir. Nurhayati, M.Sc.agr mengatakan Pondok Pesantren Raudhatul Muhajirin dipilih sebagai mitra karena lokasinya yang strategis, program ini bertujuan menciptakan siklus ekonomi berkelanjutan, di mana para santri dapat mengolah limbah kulit nanas menjadi pakan ternak, serta belajar kewirausahaan dan pertanian terpadu.

“Program ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah limbah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi pesantren dan masyarakat sekitar. Pelatihan telah dilaksanakan untuk membekali guru, santri, dan pengasuh pesantren dalam proses pengolahan kulit nanas. Materi pelatihan mencakup pemilahan bahan baku, proses fermentasi, teknik penyimpanan, dan cara pemberian pakan kepada ayam kampung,”ujar Prof. Nurhayati.

BACA JUGA:Dosen UNJA Kembangkan Inovasi Kosmetik Berbahan Baku Jernang

BACA JUGA:Target Insetif Pemakaian Kendaraan Listrik Akan Diperpanjang Sampai Tahun 2025

Prof. Nurhayati berharap dengan adanya program ini, diharapkan pemanfaatan limbah kulit nanas dapat meningkat, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan santri, serta mendorong praktik pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: