Dampak Psikologis dari Penolakan Cinta: Berikut Penelitiannya

Dampak Psikologis dari Penolakan Cinta: Berikut Penelitiannya

Dampak Psikologis dari Penolakan Cinta: Berikut Penelitiannya--Pixabay.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sering kali, penolakan cinta dialami oleh banyak orang dalam perjalanan hidup mereka, dan pengalaman ini bukanlah hal yang mudah dihadapi.

Namun, apakah sering ditolak cinta bisa memberikan dampak secara psikologis bagi seseorang? Berdasarkan penelitian, penolakan yang berulang-ulang dalam konteks cinta memang dapat memberikan efek signifikan pada kesehatan mental seseorang.

Penolakan Cinta dan Dampaknya pada Harga Diri

Salah satu dampak yang paling jelas dari penolakan cinta adalah pada harga diri seseorang. Penolakan, apalagi jika terjadi berulang kali, dapat membuat seseorang merasa tidak diinginkan, tidak cukup baik, atau tidak layak untuk dicintai.

Penelitian dari Journal of Personality and Social Psychology menyatakan bahwa penolakan dapat menyebabkan penurunan signifikan dalam rasa percaya diri seseorang, dan ini bisa berlangsung lama jika tidak dikelola dengan baik.

Saat seseorang merasa ditolak, mereka bisa mulai mempertanyakan nilai diri mereka, yang menyebabkan perasaan rendah diri.

BACA JUGA:Kepribadian Orang yang Sering Memilih Mode Silent pada HP Menurut Psikologi

BACA JUGA:AFC Tanggapi Permintaan Bahrain untuk Tidak Bermain di Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam membangun hubungan yang intim atau romantis.

Pengaruh Penolakan Cinta terhadap Stres dan Kesehatan Mental

Penolakan cinta juga dapat memicu stres emosional yang mendalam. Studi yang diterbitkan di Psychological Science menemukan bahwa penolakan sosial, termasuk dalam cinta, mengaktifkan area otak yang sama dengan rasa sakit fisik.

Ini berarti bahwa penolakan cinta tidak hanya berdampak pada kesehatan emosional, tetapi juga memicu respons stres yang mirip dengan ketika tubuh merasakan sakit fisik.

Penolakan yang berulang juga bisa meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Dalam beberapa kasus, orang yang sering ditolak cenderung mengalami gangguan kecemasan sosial, di mana mereka mulai takut untuk berinteraksi dengan orang lain karena takut mengalami penolakan kembali.

Studi dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa penolakan sosial bisa menjadi faktor yang memperparah depresi, terutama jika seseorang sudah memiliki kerentanan terhadap gangguan mental.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: