Pasca Penutupan PPDB Online, SMP Negeri di Kabupaten Bungo Penuh, SD Masih Kekurangan Siswa

Pasca Penutupan PPDB Online, SMP Negeri di Kabupaten Bungo Penuh, SD Masih Kekurangan Siswa

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo, Endi-Ist/jambi-independent.co.id-

MUARABUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bungo telah resmi ditutup pada Sabtu, 6 Juli 2024.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo, Endi, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada surat edaran yang dikeluarkan terkait penambahan kuota untuk PPDB. 

“Kami belum mengeluarkan edaran untuk menambah kuota karena daya tampung untuk sekolah SD dan SMP Negeri secara online sudah cukup. Sekolah-sekolah tersebut telah menyampaikan bahwa jumlah siswa sudah melebihi kapasitas,” jelas Endi.

Lebih lanjut, Endi menyebutkan bahwa kondisi ini memaksa SMP Negeri untuk tidak menerima siswa lagi karena over load.

BACA JUGA:PKS Usung Agus Rubiyanto di Pilkada Tebo 2024

BACA JUGA:Seorang Mahasiswi Asal Lubuk Linggau Lompat dari Lantai 12 Gedung Mahligai Jambi

"Kelas yang tersedia sudah penuh sehingga kemungkinan besar tidak dapat menampung siswa tambahan. Oleh karena itu, kami berpesan kepada orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah swasta atau sekolah lain yang masih memiliki kapasitas,” katanya.

Situasi ini berbeda dengan SD di Kabupaten Bungo yang masih kekurangan siswa. 

"Saat ini, ada SD yang hanya memiliki tiga siswa yang mendaftar. Yakni disalah satu SD 25  di Skip dikabupaten Bungo,” tambah Endi.

Endi juga menyampaikan himbauan kepada orang tua terkait plus minus sistem penerimaan online ini. 

BACA JUGA:PPDB di Kerinci Ditutup, Dinas Pendidikan Kerinci Belum Terima Laporan dari Sekolah

BACA JUGA:Respon Cepat Kasus Penembakan Donald Trump, Ini yang Dilakukan Pihak Istana Terhadap Keamanan Jokowi

“Kami menyadari bahwa ada kelebihan dan kekurangan dari penerimaan siswa secara online. 

Harapan kami, sistem ini harus melibatkan sekolah-sekolah kecil agar mereka tidak kekurangan murid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: