Anak Tak Lulus PPDB, Orang Tua Halangi Gerbang Sekolah Pakai Fortuner, Polisi Turun Tangan

Anak Tak Lulus PPDB, Orang Tua Halangi Gerbang Sekolah Pakai Fortuner, Polisi Turun Tangan

Tampak satu unit mobil Fortuner diparkirkan di depan gerbang sekolah.-ist/jambi-independent.co.id-

BOGOR, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Aksi nekat seorang orang tua siswa terkait PPDB viral di media sosial.

Orang tua siswa ini, memarkirkan mobil Toyota Fortuner di depan gerbang SMPN 1 Cibinong, Bogor.

Tindakan ini diduga dilakukan sebagai bentuk protes karena anaknya tidak diterima dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah tersebut.

Pemilik mobil Fortuner tersebut, yang diduga merasa tidak terima anaknya gagal lolos PPDB, memutuskan untuk menutup akses masuk ke SMPN 1 Cibinong dengan kendaraannya.

BACA JUGA:Innalillahi, Ustadz Yazid Jawas Meninggal Dunia: Ucapan Duka Mengalir dari Berbagai Kalangan

BACA JUGA:Nelayan Tanjab Timur Tenggelam di Perairan Nipah Panjang, Tim SAR Masih Lakukan Pencairan

Mobil SUV berwarna putih serta PPDB menarik perhatian netizen dan langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian segera mengambil tindakan. Mobil yang menghalangi gerbang sekolah akhirnya diderek oleh pihak berwenang.

Kanit Reskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu, menjelaskan bahwa pemilik mobil Fortuner tersebut tinggal tidak jauh dari sekolah. "Benar, rumahnya dekat dari sekolah," kata Yunli pada Kamis 11 Juli 2024.

Diketahui, Toyota Fortuner tersebut telah diparkir di depan gerbang SMPN 1 Cibinong sejak semalam. "Dari semalam, sengaja," ucap Yunli. Setelah diderek, mobil itu dipindahkan dari lokasi dan akses ke sekolah kembali normal.

BACA JUGA:Diperpanjang 2 Tahun, Kades Sungai Jernih Siap Lakukan Inovasi Baru

BACA JUGA:Kades dan BPD se-Kabupaten Tebo Dikukuhkan, Ini Pesan Anggota DPRD Jambi Al Mashuri

Sementara itu, terkait dugaan bahwa aksi nekat ini dipicu oleh kekecewaan karena anaknya tidak lolos PPDB, pihak sekolah dan orang tua siswa sedang berupaya menyelesaikan masalah ini secara personal. Hal ini diharapkan dapat mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.

Aksi ini memicu berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang mengecam tindakan orang tua tersebut sebagai tidak pantas dan merugikan banyak pihak, terutama siswa dan guru yang harus terganggu aktivitasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: