Rektor UNJA Tanpa Canggung Keluar Masuk Lorong dan Gang Sempit Lakukan Visitasi Calon Penerima KIP-K

Rektor UNJA Tanpa Canggung Keluar Masuk Lorong dan Gang Sempit Lakukan Visitasi Calon Penerima KIP-K

Rektor UNJA Tanpa Canggung Keluar Masuk Lorong dan Gang Sempit Lakukan Visitasi Calon Penerima KIP-K-Ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Rektor Universitas Jambi (Unja), Prof. Helmi, secara langsung melakukan visitasi untuk verifikasi penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

Prof Helmi bersama timnya bahkan menyusuri lorong dan gang sempit untuk mengunjungi calon mahasiswa penerima beasiswa.

Tanpa ragu, Prof Helmi dan timnya masuk ke rumah-rumah calon penerima beasiswa, berdialog dengan mahasiswa dan orang tua mereka. Rektor sangat terkesan dengan semangat para mahasiswa penerima KIP-K.

Selama visitasi, dokumentasi berupa foto dan video diambil untuk memastikan keabsahan pemeriksaan berkas. Ini dilakukan sebagai bukti pendukung pelaksanaan kegiatan.

BACA JUGA:Buka FASI ke-XXII, Ini Harapan Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih

BACA JUGA:Nasib Penyidik Pegi Setiawan di Kasus Vina Cirebon, Mantan Wakapolri Desak PTDH

"Saya sangat terkesan dengan visitasi ini. Saya bisa melihat langsung kondisi calon penerima beasiswa. Tidak ada yang ditutup-tutupi, semuanya transparan," ujar Prof Helmi.

Hasil visitasi menunjukkan data lapangan yang sangat akurat.

"Kami bertemu langsung dengan calon penerima KIP-K dan keluarganya, sehingga keputusan bisa diambil dengan tepat," tutur Prof Helmi.

Dari kunjungan langsung, tim bisa menentukan calon penerima yang layak dan harus diprioritaskan.

BACA JUGA:Tingkatkan Awareness Bencana di Bengkulu, Masyarakat Desa Berdaya Binaan PLN Laksanakan Bimtek Siaga Bencana

BACA JUGA:Korban Kecelakaan Maut Dekat SPBU Nusa Indah Kota Jambi Ternyata Pensiunan PNS, Sopir Strada Triton Kabur

Pertimbangan meliputi kondisi rumah yang masih kontrak, pekerjaan orang tua yang serabutan, seperti ayah yang bekerja sebagai sopir tidak tetap atau tukang angkut, dan ibu yang bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Kondisi keuangan keluarga yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari menjadi faktor utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: