Wisata Religi di Bulan Ramadan, Mencari Ketenangan Batin

Wisata Religi di Bulan Ramadan, Mencari Ketenangan Batin

Masjid Kudus yang bisa menjadi salah satu wisata religi.-ist/jambi-independent.co.id-kemenparekraf.go.id

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Memasuki bulan Ramadan, umat Muslim di Indonesia mulai mencari ketenangan batin dalam menyambut bulan suci penuh berkah ini.

Salah satu cara yang kerap dilakukan adalah dengan melakukan wisata religi, sebuah perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan meningkatkan keimanan.

Namun, penting untuk membedakan antara wisata religi dan wisata halal.

Menurut Wakil Presiden Ma'ruf Amin, kedua jenis wisata ini memiliki perbedaan yang signifikan.

BACA JUGA:Pengendara yang Lewat Batanghari, Kendaraan Arah Jakarta-Palembang Terpaksa Dialihkan, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Ramadan 1445 H, ASN Provinsi Jambi Pulang Cepat, Ini Jam Kerja Selama Bulan Puasa

Wisata religi berkaitan dengan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, tokoh agama, atau tempat ibadah, sementara wisata halal adalah kunjungan ke destinasi wisata dengan layanan halal.

Wisata religi memiliki banyak manfaat bagi mental dan spiritualitas seseorang.

Selain meningkatkan keimanan, wisata religi juga dapat menambah wawasan keagamaan dan budaya serta memberikan kesempatan untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama.

Di Indonesia, setiap agama memiliki destinasi wisata religi tersendiri.

BACA JUGA:Ini Bacaan Doa Sahur dan Buka Puasa, Lengkap dengan Bacaan Latin, Arab, dan Artinya

BACA JUGA:Niat dan Tata Cara Salat Tarawih 11 Rakaat di Rumah, Lengkap dengan Cara Salat Witir

Contohnya, umat Buddha berwisata religi ke Candi Borobudur, sementara umat Hindu mengunjungi pura di Bali.

Namun, wisata religi bukan hanya untuk umat agama tertentu, tapi dapat dinikmati oleh siapa pun yang ingin mendalami dan menghargai keberagaman budaya dan spiritualitas di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: