Hari Raya Nyepi, Kawasan Gunung Bromo Tutup Total

Hari Raya Nyepi, Kawasan Gunung Bromo Tutup Total

Gunung Bromo tutup total saat Hari Raya Nyepi.-ist/jambi-independent.co.id-

JAWA TIMUR, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pada Hari Raya Nyepi, sebuah momen sakral bagi umat Hindu, kawasan Gunung Bromo tutup total dari aktivitas wisata.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendro Widjanarko, mengumumkan Gunung Bromo tutup total mulai dari tanggal 11 Maret pukul 00.00 WIB hingga 12 Maret 2024 pukul 06.00 WIB.

Gunung Bromo tutup total adalah bentuk penghormatan terhadap Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1946, sebagaimana diatur dalam surat bernomor PG.2/T.8/BIDTEK/KSA.5.1/B/03/2024.

Keputusan Gunung Bromo tutup total tersebut juga didasarkan pada surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo Nomor 378/Pem/PHDI-KAB/II/2024 yang dikeluarkan pada 20 Februari 2024, yang memohon penutupan kawasan Bromo, Provinsi Jawa Timur.

BACA JUGA:Wow, Jika Bersedia Ditempatkan di IKN, ASN Bakal Dapat Tunjangan Ini

BACA JUGA:8 Manfaat Telur Rebus yang Tidak Terduga

Penutupan aktivitas wisata Gunung Bromo ini berlaku di beberapa titik, yaitu Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura (dari arah Kabupaten Probolinggo), Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari (dari arah Kabupaten Pasuruan).

Kemudian, Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang (dari arah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang).

Dalam satu tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo mencapai 368.507 orang, terdiri dari wisatawan nusantara dan mancanegara.

Dari jumlah tersebut, 355.297 wisatawan berasal dari dalam negeri, sementara 13.210 orang merupakan wisatawan asing. Kunjungan ini juga memberikan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp14,70 miliar.

BACA JUGA:Apakah Minum Teh Setelah Bangun Tidur di Pagi Hari Berbahaya?

BACA JUGA:Menu Sahur Simpel untuk Memudahkan Puasa Ramadan 2024

Penutupan kawasan Gunung Bromo selama Hari Raya Nyepi adalah bentuk penghargaan terhadap kepercayaan dan tradisi masyarakat setempat.

Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta suasana yang tenang dan khidmat bagi umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi serta memperkuat nilai-nilai toleransi antarumat beragama di Indonesia. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: