Hujan Buatan di Jambi Belum Maksimal, Sekda Provinsi Jambi Sudirman Bilang Begini

Hujan Buatan di Jambi Belum Maksimal, Sekda Provinsi Jambi Sudirman Bilang Begini

Sekda Provinsi Jambi Sudirman-dok/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Provinsi JAMBI hingga kini masih terus dikepung asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Untuk mengatasi masalah karhutla ini, salah satunya adalah dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan.

Hujan buatan untuk karhutla dari cairan CACL ini telah dilakukan sejak tanggal 3 Oktober 2023 hingga 7 Oktober 2023.

Pelaksananya adalah BNPB di Provinsi Jambi untuk menangani kabut asap akibat karhutla. Kenyataannya, upaya tersebut ternyata belum menghasilkan hujan yang signifikan.

BACA JUGA:Kasus Pengeroyokan Tahanan Lapas Klas IIA Jambi Hingga Meninggal Dunia, Polresta Jambi Tetapkan 6 Tersangka

BACA JUGA:Ribut Utang di Facebook Berujung Duel di Merangin, Didi Tato Warga Nilo Dingin Ditikam Warga Bengkulu

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi akan melakukan evaluasi terhadap upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang sudah dilaksanakan ini.

Ini karena, hujan buatan yang menggunakan cairan CACL atau Kalsium Klorida di Provinsi Jambi ini, hingga kini belum membuahkan hasil yang maksimal.

Sekda Provinsi Jambi Sudirman mengatakan, penggunaan cairan CACL untuk hujan buatan tidak seefektif saat menggunakan fisik garam.

Menurut dia, hasil TMC atau hujan buatan di Provinsi Jambi beberapa hari terakhir memang belum menghasilkan hujan seperti yang diharapkan.

BACA JUGA:8 Tips Memutihkan Wajah Secara Alami

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pemkot Jambi Akhiri Belajar Online Akibat Karhutla, Siswa Mulai Sekolah Lagi

Kata Sudirman, ada sebanyak 1.500 liter CACL yang digunakan untuk TMC. Akan tetapi, lima hari ini belum terjadi hujan yang signifikan dan lebih efektif apabila menggunakan garam.

Kata dia, ke depan Pemprov Jambi akan melakukan evaluasi. "Apabila tidak ada hujan signifikan," katanya, Selasa tanggal 10 Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: