Kemarau Basah Selamatkan Sawah Petani di Tanjab Timur
Kemarau pasah selamatkan sawah petani-Foto : Har-Jambi-independent.co.id
MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Memasuki musim kemarau seperti yang saat ini terjadi di Kabupaten Tanjab Timur, ternyata tidak begitu berdampak terhadap tanaman padi di areal persawahan para petani.
Meski jumlah debit air terlihat berkurang, akan tetapi ketersediaan air yang ada itu masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dari sejumlah sawah masyarakat.
Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Tanjab Timur, Sunarno mengatakan, menghadapi perubahan kondisi cuaca yang terjadi saat ini, tidak ada tanaman padi petani di kabupaten ini yang mengalami puso.
Hal itu dikarenakan, untuk periode tanam April-September ini, para petani dihadapkan dengan kondisi kemarau basah.
BACA JUGA:Cepat Cair, Ini 6 Syarat Pinjol yang Harus Dipenuhi agar Dapat Pinjaman
"Artinya, dalam setiap bulannya, pasti masih ada hujan yang turun. Dan hal itu membuat lahan pertanian tidak terlalu mengalami kekeringan," ucapnya.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, untuk periode tanam selanjutnya, yakni Oktober-maret, para petani biasanya akan dihadapkan musim banjir.
Dan untuk puncak banjir ini sendiri biasanya terjadi pada akhir tahun, yakni di bulan November dan Desember, hingga memasuki awal tahun.
"Untuk itu, petani harus bisa mensiasati musim banjir itu. Agar saat kondisi itu tiba, tanaman padi mereka sudah tinggi, sehingga tidak terdampak oleh banjir," ujar Sunarno.
BACA JUGA:Cicilan Bulanan KUR BRI Macet, Berikut 9 Tips Agar Tak Terkena Sanksi
BACA JUGA:Wow! Pinjam KUR BRI 2023 Tetap Bisa Meski Belum Punya Usaha, Intip Syarat dan Pengajuannya
Meski kondisi cuaca atau perubahan musim di Kabupaten Tanjab Timur tidak begitu mempengaruhi taman padi, akan tetapi saat ini para petani di hadapkan dengan permasalahan serangan hama.
Serangan hama itu diakibatkan oleh adanya Ulat Grayak yang menggerogoti batang padi. Yang menyebabkan batang padi yang mulai menguning itu membusuk dan mati, sehingga menyebabkan kegagalan panen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: