Tank Buatan Rusia 'Morat Marit' Hancur di Perang Ukraina, Ini Penjelasan Kavaleri TNI

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Perang di Ukraina telah mengungkapkan ketidakefektifan penggunaan tank buatan Rusia, hingga kalah di medan perang.

Tank buatan Rusia yang digunakan baik oleh pasukan Moskow maupun Ukraina terbukti rentan terhadap serangan rudal anti-tank (ATGM).

Ukraina menggunakan berbagai jenis ATGM seperti Javelin, Panzerfaust, Nlaw, dan Carl Gustav, yang berhasil menjadi mimpi buruk bagi tank Rusia.

Pasukan Ukraina mampu mengatasi tank Rusia melalui serangan dengan menggunakan ATGM yang sangat mobile, ditembakkan oleh prajurit perseorangan, dan disembunyikan di berbagai tempat.

BACA JUGA:Mengenal Sifat dan Karakter Zodiak Gemini, Serta Peruntungan

BACA JUGA:SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd Terima Penghargaan Bidang Literasi dari Pemkab Tanjab Barat

Salah satu alasan tank buatan Rusia rentan hancur di Ukraina adalah karena tank tersebut memiliki desain yang kurang memadai dalam hal sistem proteksi.

Tank Rusia mengandalkan kelincahan sebagai keunggulan, namun memiliki kelemahan dalam hal perlindungan dan keamanan.

Selain itu, rantai logistik Rusia yang mendukung gerak maju unit-unit tanknya di Ukraina juga terbukti kurang efisien.

Data dari laporan "Warrior Maven" hingga 10 Juli 2023 mencatat bahwa sebanyak 2.103 unit ranpur (kendaraan tempur lapis baja) Rusia telah hancur, rusak, ditinggalkan, atau ditangkap oleh pasukan Ukraina.

BACA JUGA:2 Kades Tersandung Kasus Perselingkuhan, Pj Bupati Tebo Aspan akan Kumpulkan Seluruh Kepala Desa

BACA JUGA:2 Kades Tersandung Kasus Perselingkuhan, Pj Bupati Tebo Aspan akan Kumpulkan Seluruh Kepala Desa

"Situs Oryx melaporkan bahwa 2.103 tank Rusia telah dihancurkan, dirusak, ditinggalkan atau ditangkap. Tank-tank Rusia terus dihancurkan oleh pasukan Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung, dan serangan balasan saat ini mungkin akan mempercepat laju penghancuran lebih banyak tank Rusia," jelasnya.

Keberhasilan Ukraina dalam mengatasi tank Rusia menjadi pelajaran baru dalam peperangan modern.

Sumber: