Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS Ancam Pasokan Air, 20 Ribu Pelanggan Tirta Mayang Bakal Terdampak

Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS Ancam Pasokan Air, 20 Ribu Pelanggan Tirta Mayang Bakal Terdampak

Penampakan Sungai Batanghari. Jika stockpile batu bara benar-benar dibuat, maka puluhan ribu warga bakal terdampak terkait pasokan air bersih.-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Rencana pembangunan stockpile batu bara oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) di Kawasan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, telah menjadi perhatian serius. 

Kali ini, Komisi I dan Komisi II DPRD Kota Jambi melakukan kunjungan langsung ke lokasi Intake Perumda Tirta Mayang. Lokasinya berdekatan dengan rencana pembangunan stockpile dan pelabuhan batu bara dari PT SAS itu. 

Ketakutan muncul karena rencana PT SAS membangun stockpile tersebut berpotensi mengancam distribusi air bersih dari Perumda Tirta Mayang di 3 kecamatan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ferdi Sambo Lolos dari Hukuman Mati, Diganti Menjadi Penjara Seumur Hidup

BACA JUGA:WOW! Penjualan Tiket Film Warner Bros 'Barbie' Mencapai 1 Miliar Dolar

Direktur Teknik Perumda Tirta Mayang, Mustazal Khomidi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap rencana pembangunan stockpile dari PT SAS tersebut. 

Menurutnya, pembangunan stockpile dan pelabuhan di dekat Intake Aurduri akan mengganggu aliran sumber air bersih yang mengalir ke warga kota Jambi.

Kehadiran tongkang-tongkang besar yang kemungkinan akan sering berlalu-lalang dapat membahayakan Intake Aurduri. Selain itu, potensi tumpahan batu bara di sungai bisa mencemari air dan mengancam kesehatan masyarakat.

Mustazal Khomidi menyebutkan bahwa sekitar 20 ribu pelanggan Perumda Tirta Mayang bergantung pada sumber air bersih dari Intake Aurduri ini. Pelanggan tersebut tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Alam Barajo, Kota Baru, dan Telanaipura.

BACA JUGA:Ratusan Warga SAD di Muaro Jambi Terancam Terisolir, Akibat Jalan Rusak Parah

BACA JUGA:10 Shio yang Mudah Terbawa Emosi, Apa Kamu Termasuk?

"20 ribu pelanggan ini tersebar di wilayah Kecamatan Alam Barajo, Kota Baru dan Telanaipura," katanya.

Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun, mengemukakan pertanyaan mengenai izin yang dikeluarkan oleh provinsi.

Junedi mengingatkan bahwa di lokasi tersebut terdapat Intake Aurduri yang merupakan sumber air bersih untuk masyarakat Kota Jambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: