Ratusan Warga SAD di Muaro Jambi Terancam Terisolir, Akibat Jalan Rusak Parah

Ratusan Warga SAD di Muaro Jambi Terancam Terisolir, Akibat Jalan Rusak Parah

Ilustrasi jalan rusak. Warga SAD di Kabupaten Muaro Jambi terancam terisolir, akibat jalan menuju pemukiman mereka rusak parah.-ist/jambi-independent.co.id-freepik.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ratusan keluarga dari Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Muaro Jambi, kini tengah menghadapi ancaman terisolasi.

Ini akibat rusaknya akses jalan utama menuju pemukiman mereka di Desa Pinang Tinggi, Kecamatan Bahar Utara. 

Jalan utama yang rusak parah telah menjadi keluhan warga selama beberapa waktu dan telah memengaruhi kehidupan sehari-hari serta perekonomian masyarakat SAD.

Mayoritas penduduk Desa Pinang Tinggi adalah warga Suku Anak Dalam yang telah tinggal di sana selama puluhan tahun.

Jalan utama yang rusak bukan hanya sebagai jalur transportasi, tetapi juga merupakan akses penting untuk kegiatan perekonomian dan pendidikan masyarakat SAD setiap harinya.

BACA JUGA:Polemik Managemen Ganda di PT BBI Muncul Lagi, Warga Pasang Spanduk: Berantas Mafia Batu Bara Ilegal

BACA JUGA:Urutan Shio yang Terkenal Licik, Waspada dalam Interaksi dan Keputusan

Fitri, salah seorang warga SAD, menyatakan bahwa keluhan mengenai jalan yang rusak sudah disampaikan berkali-kali. Terutama saat musim hujan, mereka merasa terisolasi karena jalan berubah menjadi berlumpur dan sulit dilalui.

Situasi ini mempengaruhi mobilitas mereka dan juga menyulitkan kegiatan sehari-hari.

Warga Suku Anak Dalam dan pemerintah Desa Pinang Tinggi berharap agar pemerintah daerah mendengarkan keluhan mereka terkait kondisi jalan ini.

Kepala Desa Pinang Tinggi, Edi Sudarmanto, mengungkapkan kekesalannya terhadap kondisi jalan yang rusak parah. 

BACA JUGA:Rilis 8 September 2023, Berikut Daftar Lagu Debut Album Solo V BTS 'Layover'

BACA JUGA:8 Zodiak yang Gak Suka Ngomong di Belakang, Paling To The Point dan Blak-blakan

Meskipun telah bertahun-tahun berlalu, jalan desa mereka yang panjangnya mencapai 2 kilometer masih dalam kondisi tanah dan belum pernah diperbaiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: