Legenda Batu Belah Batu Betangkup, Cerita Rakyat dari Aceh

Legenda Batu Belah Batu Betangkup, Cerita Rakyat dari Aceh

Batu Belah Batu Betangkup--

Namun, dia sering pulang dengan tangan kosong. Jika s­udah begitu, dia akan menangkap belalang untuk d­imasak. Dia me­nyimpan belalang-belalang itu di dalam lumbung padi.

Suatu hari, Ayah hendak berburu lagi. Dia berpesan pada istrinya untuk memastikan pintu lumbung selalu tertutup.

Hari menjelang siang. Ayah tak kunjung datang. Kedua anaknya mulai merengek karena lapar. Ibu tak tega melihat anak-anaknya kelaparan.

BACA JUGA:Hukum Potong Rambut dan Kuku Sebelum Idul Adha Dilarang? Ini Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:Legenda Sangkuriang, Asal Usul Tangkuban Perahu

”Ambillah beberapa belalang. Jangan lupa, tutup kembali pintunya,” perintahnya pada Sulung. Saat membuka pintu lumbung, si Sulung langsung menangkapi belalang-belalang itu.

Sayang, dia lupa menutup pintu lumbung. Dalam sekejap, belalang-belalang itu terbang ke luar lumbung. Sulung amat menyesal. Dia telah melupakan pesan ibunya. Dengan langkah gontai, dia pulang.

”Maafkan aku, Bu. Aku lupa menutup pintu lumbung. Semua belalang telah terbang,” lapornya pada ibunya. Ibu hanya bisa menghela napas. Dia berharap, suaminya pulang membawa hasil buruan.

Ternyata, harapannya tak ter­kabul. Suaminya pulang dengan tangan kosong, wajahnya tampak lelah. Dia segera menyuruh istrinya menggoreng belalang untuk makan.

BACA JUGA:Waduh! Buntut Kasus Pungli Rp 4 Miliar di Rutan KPK, Puluhan Petugas KPK Diberhentikan, Ini Kata Mahfud MD

BACA JUGA:Sulit Jalani Hubungan, Ini 4 Zodiak Takut Berkomitmen, Ingin Bebas dan Tak Terikat

”Belalangnya kabur semua. Aku lupa menutup pintu lumbung,” ibu menutupi kesalahan anaknya. Mendengar hal itu, suaminya terduduk lemas.

Merasa iba dengan suaminya yang lelah karena seharian berburu, Ibu meminta izin u­ntuk keluar mencari ikan atau ­burung yang bisa dijadikan lauk.

Malang, Ibu tak menemukan apa pun. Tak ada burung, juga tak ada ikan. Karena kelelahan, dia pun duduk di sebuah batu besar yang dikenal dengan nama Batu Belah.

Ibu mulai menangis, menyesali keadaannya. Air matanya bercucuran. Dia tak tahu, Batu Belah bisa terbelah dua dan menelan siapa pun yang mendekatinya dalam keadaan sedih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: