Mengungkap Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Ini Sosok Perempuan yang Salat Ied di Shaf Laki Laki

Mengungkap Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Ini Sosok Perempuan yang Salat Ied di Shaf Laki Laki

Kontroversi Ponpes Al Zaytun-Foto : ist-Net

 

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Mengungkap kontroversi Ponpes Al Zaytun. Inilah sosok perempuan yang Salat Ied di shaf laki laki.

Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun selalu menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Beberapa hal yang dianggap tidak wajar dilakukan saat salat ataupun beribadah.

Ponpes Al Zaytun terus me dapatkan sorotan publik. Masyarakat pun belakangan ini ramai memperdebatkan ibadah yang mereka lakukan. 

Seperti melaksanakan ibadah salat Idul Fitri 1444 Hijriyah dengan tata cara yang dianggap aneh oleh sebagain besar masyarakat.

BACA JUGA:Kabar Gembira! Ada Beasiswa Google Rp37 Juta untuk Kamu yang Berminat, Cek Syarat dan Ketentuannya

BACA JUGA:Pengunjung Candi Muaro Jambi Kecewa, BPCB Tak Bolehkan Bawa Makanan ke Area Candi

Dimana, Salat Idul Fitri dilakukan dengan berjarak antara satu dengan lainnya. Selain itu shaf jemaah laki laki dan perempuan bercampur.

Lalu, siapa sosok perempuan yang berdiri salat di dalam shaf laki laki tersebut? 

Ternyata diketahui, bahwa perempuan yang tampak pada rekaman video salat idulfitri yang viral itu diduga adalah istri dari Syekh Panji Gumilang, pimpinan Ponpes.

Perdebatan mengenai Ponpes Al-Zaytun pun terjadi bukan hanya di ranah masyarakat, akan tetapi juga di tingkat pemuka agam, juga kalangan pemerintah.

BACA JUGA:Masya Allah, Ini Dia 7 Golongan Manusia yang Dilindungi saat Kiamat, Apakah Kamu Termasuk?

BACA JUGA:Kecelakaan di Jalan Lintas Timur Tanjab Barat, 2 Pemotor Tewas Dilindas Truk

Polemik Ponpes Al-Zaytun pun kian gaduh di masyarakat. Pada akirnya, pihak Mahad Al-Zaytun Indramayu pun memberikan penjelasan terkait Salat Idulfitri yang perdebatan publik.

Penjelasn itu dilontarkan usia sejumlah pejabat Kemenag Indramayu bersilaturahmi ke pondok pesantren yang berlokasi di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tersebut.

Dalam silahturahmi itu, rombongan pejabat Kemenag Indramayu diterima langsung oleh Pimpinan Mahad Al-Zaytun Indramayu, Syekh Panji Gumilang.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Indramayu, Aan Fathul Anwar mempertanyakan sejumlah poin kepada pihak Ponpes Al-Zaytun, salah satunya soal saf jamaah yang dibuat berjarak.

BACA JUGA:Gempa Guncang Kota Bima NTB Magnitudo 5,7, BMKG : Pusat di Tengah Laut

BACA JUGA:Heboh Isu Selingkuh, Akhirnya Virgoun Buka Suara, Begini Pengakuannya

"Menurut pengakuan pihak Ponpes Al-Zaytun, mereka mengambil dasar hukum Al-Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11. Yang mana artinya itu 'Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu," kata Aan menirukan penjelasan pihak Mahad Al-Zaytun Indramayu, Jumat 28 April 2023.

Selain itu, kata Aan, Mahad Al-Zaytun juga tidak tidak melarang pelaksaan salat berjarak. Menurutnya, justru hal itu dianjurkan memberikan ruang agar jangan terlalu berdesak-desakan.

"Saya juga kaget mereka menggunakan (dasar hukum) Surat Al Mujadalah ayat 11. Tapi mungkin tafsiran beliau seperti itu. Kita menghargai tafsiran beliau seperti itu," ujarnya.

Lebih lanjut Aan mempertanyakan terkait bercampurnya jamaah laki-laki dan perempuan dalam saf salat IduFitri, pihak Mahad Al-Zaytun menjelaskan bahwa hal itu sebagai bentuk pemuliaan terhadap perempuan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Atlet Panjat Dinding Indonesia Pecahkan Rekor Dunia pada Kejuaraan Dunia di Korsel

BACA JUGA:Ketahuan, Pengemis di Kota Jambi Ini Kedapatan Bohong Agar Dikasihani, Ini Modusnya

"Itu pemahaman dia. Dan kami menghargai pemahaman dan pola pikir beliau terkait memuliakan perempuan," ujarnya.

"Menurut mereka, perempuan yang ada di samping saya itu perempuan yang sangat saya muliakan sekali. Apakah salah ketika saya memuliakan seorang perempuan?" ujar Aan menirukan ucapan pimpinan Mahad Al-Zaytun.

"Berdasarkan pernyataan pengurus MUI Pusat, bahwa bercampurnya jamaah laki-laki dan perempuan dalam salat hukumnya makruh dan salatnya tetap sah," ujar Aan.

Mengenai kontrovesi ini, Kemenag Indramayu menyerahkan pemahaman tersebut ke pihak Mahad, sebab merupakan sebuah pilihan, pasalnya makruh bersifat abu-abu.

BACA JUGA:Amalkan Doa Ini, Bisa Selamat di Hari Kiamat dan Terhindar dari Fitnah Dajjal

BACA JUGA:Deretan Zodiak Paling Good Looking, Pesonanya Bikin Semua Orang Jatuh Cinta

"Menurut mereka sholat Ied itu sunah. Kenapa yang sunah harus dipermasalahkan?" ujar Aan kembali menirukan kembali ucapan pimpinan Mahad Al-Zaytun. *




Artikel ini juga tayang di disway.id

Dengan judul terbongkar kontroversi salah IdulFitri ponpes al zaytun gunakan dalil surat Al mujadalah ayat11 begini isinya



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id