Literasi Digital Bekali SMAN 3 Muaro Jambi Tentang Tantangan Hoaks Dalam Dunia Pendidikan

Literasi Digital Bekali SMAN 3 Muaro Jambi Tentang Tantangan Hoaks Dalam Dunia Pendidikan

Literasi Digital Bekali SMAN 3 Muaro Jambi Tentang Tantangan Hoaks Dalam Dunia Pendidikan-Ist/jambi-independent.co.id -

Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar ini, rencananya akan diisi secara virtual oleh beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya.

BACA JUGA:Maling di Kota Jambi Bawa Kabur Kotak Infaq Masjid Nurul Hidayah Tanjung Sari 

BACA JUGA:Transaksi Janggal Rp 349 Triliun, 164 Pegawai Kemenkeu Diberi Sanksi, Satgas Khusus akan Dibentuk

Kegiatan webinar diawali dengan sambutan dari Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, dihadiri narasumber Erfan Hasmin (Kepala Unit ICT Universitas DIPA Makassar), kemudian narasumber Mochammad Farisi, S.H., LL.M (Kepala Humas Unja dan direktur PUSAKADEMIA), bersama Key Opinion Leader Vean Mardhika (Influencer), serta Siti Kusherkatun, S.Pd.I (Asih) sebagai juru bahasa isyarat dan dipandu oleh moderator Sonaria.

Para narasumber tersebut akan memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.

Webinar ini akan memperbincangkan tentang Tantangan Hoaks dalam dunia pendidikan. Hoaks atau informasi palsu merupakan fenomena yang semakin marak di era digital.

Kemajuan teknologi dan internet memungkinkan informasi tersebar dengan cepat dan luas, namun pada saat yang sama, memudahkan orang untuk membuat dan menyebarkan informasi palsu.

BACA JUGA:Kapal Muatan Kopra Terseret Arus Hingga Tenggelam di Bawah Jembatan WFC Kuala Tungkal 

BACA JUGA:Gak Perlu ke Bengkel, Begini Cara Ganti Kampas Rem Motor Sendiri, Mudah Kok

Penyebaran hoaks dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari berita palsu, rumor, sampai dengan meme atau gambar manipulatif. Hoaks dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan.

Dalam konteks pendidikan, hoaks dapat menyebarkan informasi yang tidak akurat dan tidak terpercaya kepada siswa, guru, dan masyarakat luas.

Misinformasi yang disebarkan dapat menimbulkan kerusakan dalam pembelajaran dan berdampak negatif pada kredibilitas lembaga pendidikan. Hoaks juga dapat menyebabkan kekhawatiran dan ketidakpercayaan dalam masyarakat terhadap institusi pendidikan.

Salah satu upaya mencegah hoaks adalah dengan menyebarkan informasi yang benar dan terpercaya, dapat membedakan informasi yang benar dan hoaks, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hoaks, serta dibutuhkan keterampilan berpikir kritis dan literasi digital yang baik. Keterampilan ini harus diajarkan dan diperkuat di kalangan siswa dan guru.

BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Capricorn, Anda Secara Otomatis Skeptis Terhadap Ide 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: