Geliat Ekonomi Mudik Pulang Kampung

Geliat Ekonomi Mudik Pulang Kampung

Dr. Noviardi Ferzi--

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Mudik adalah tradisi khas dan unik yang mengambarkan kekuatan ekonomi masyarakat. 

Ya hanya mereka yang punya kemampuan ekonomilah yang bisa mudik ke kampung halaman saat hari raya. 

Untuk menghadapi mudik ini para perantau bekerja keras sepanjang tahun agar memiliki uang untuk mudik. Jadi, yang mudik adalah mereka yang siap secara ekonomi.

Pemerintah memprediksi jumlah orang yang akan melakukan perjalanan muduk Idul Fitri 2023 ini akan mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2022 lalu. 

BACA JUGA:Info Loker BUMN : Lowongan Kerja untuk S1 dan S2 Jurusan IT dari PT PNM, Ini Syarat dan Ketentuannya 

BACA JUGA:Kadis Dinkes Provinsi Jambi, Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1444 H

Jumlah pemuduk tahun ini mencapai 123,8 juta orang, atau meningkat 45,8 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 77,3 juta orang pemudik atau 62,5 persen berasal dari Pulau Jawa.

Ekonomi mudik menghasilkan puluhan triliun yang mengalir ke berbagai sektor bisnis dan sosial karena aktivitas mudik. Lebaran 2022 lalu, misalnya, perputaran uang dari mudik tembus Rp 8.000 triliun. 

Angka ini tercatat tumbuh 4,26 persen dibanding perputaran uang pada bulan-bulan biasanya, yakni Rp7.672,4 triliun berdasarkan data Bank Indonesia (BI).

BACA JUGA:Asiik..! Ada Diskon Tarif Tol Trans Sumatera Selama Arus Mudik Lebaran Idul Fitri, Pulang Kampung Lebih Hemat 

BACA JUGA:Kabar Gembira..! TPP ASN Batanghari Segera Cair

Perhitungan ini diperoleh dari perhitungan total pemudik Lebaran tahun ini yang disurvei Kementerian Perhubungan mencapai 80 juta orang, baik lewat perjalanan darat, udara, maupun laut. Sehingga mudik akan memberikan dampak besar terhadap perputaran uang di daerah. 

Untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda transportasi darat, yaitu mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: