Abrasi di Pinggir Sungai Desa Rantau Makmur Tanjab Timur Sudah Memakan Badan Jalan Umum

Abrasi di Pinggir Sungai Desa Rantau Makmur Tanjab Timur Sudah Memakan Badan Jalan Umum

Abrasi di Pinggir Sungai Desa Rantau Makmur Tanjab Timur Sudah Memakan Badan Jalan Umum-ist/jambi-independent.co.id-

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kerusakan turap yang ada di Desa Rantaumakmur, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjab Timur, telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat sekitar dan juga para pengguna jalan lainnya.

Sebab, turap lama yang berada tepat di samping jalan umum yang berada di RT 1, Dusun I itu sudah mengalami kerusakan parah dan selalu abrasi dalam kurun waktu beberapa bulan belakangan ini.

Terlebih, disaat curah hujan cukup tinggi dan kondisi air pasang besar, maka abrasi di lokasi turap tersebut pun tidak dapat dihindarkan lagi.

Kades Rantau Makmur, Murgianto, saat diwawancarai di sekitar lokasi turap tersebut, Kamis 9 Maret 2023, mengatakan, kerusakan turap yang ada di dekat pintu air itu sudah sekitar 200 meter.

BACA JUGA:Perlindungan Bharada Richard Eliezer Dicabut, Dua Pimpinan LPSK Beda Pendapat 

BACA JUGA:Dimintai Duit oleh Kajari Gadungan, Kepala Dinas Ramai Lapor ke Kejaksaan Negeri, Ternyata Ini Modusnya

"Kerusakan turap itu ada di empat sisi di kanan kiri pintu air itu. Satu sisi, kerusakannya sekitar 50 meter. Jadi kalau empat sisi ini, ada 200 meter yang rusak," ucapnya.

Akibat kerusakan turap ini, membuat badan jalan yang ada di sekitarnya ikut mengalami dampaknya. 

Di mana, kerusakan turap tersebut membuat tebing yang ada di sisi sungai itu menjadi amblas sekitar 3 meter.

"Kerusakan turap sudah memakan badan jalan. Jadi, tanah tebing yang ambles itu juga memakan badan jalan, sehingga badan jalan umum yang ada di sini menjadi mengecil," ujar Kades ini.

BACA JUGA:Artis Ammaz Zoni Kembali Ditangkap, Suruh Sopir Ambil Sabu di Kampung Boncos 

BACA JUGA:Terungkap, Ini Motif Pelaku Membacok Pria Berjaket Merah di Dekat Polsek Kotabaru

Dikhawatirkan, jika kondisi ini terjadi terus menerus, tidak menutup kemungkinan seluruh badan jalan yang ada di sekitar turap itu akan runtuh dan memutus akses lalu lintas kendaraan.

"Kami dari pihak desa dan masyarakat sudah sering gotong royong memperbaiki diturap itu dengan peralatan seadanya serta memasang pancang dari batang pohon. Tapi dak bisa bertahan lama," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: