Kemenkes Sebut Kasus Covid 19 Melonjak : Jakarta, Bali dan Surabaya Terbanyak

Kemenkes Sebut Kasus Covid 19 Melonjak : Jakarta, Bali dan Surabaya Terbanyak

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, terutama di Bali, Surabaya dan Jakarta-Foto: Ricardo-JPNN.com

SURABAYA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus Covid 19 kembali melonjak. Terutama di kota kota besar yang ada di Indonesia.

Dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bahwa dirinya memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia akan terus melonjak.

Menkes mengungkapkan bahwa meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini disebabkan oleh munculnya tiga subvarian baru.

"Jadi, memang sekarang kasusnya naik disebabkan varian baru.

BACA JUGA:Padahal Lulus 3 Besar Calon Polwan, Anak Petani Ini Malah Digugurkan, Ini Kata Mabes Polri

BACA JUGA:Pergi Cari Rotan, Warga Dusun Sungai Telang, Kabupaten Bungo Hilang di Hutan

Menkes bahkan mengakui kalau sekarang sudah masuk gelombang ketiga seperti dikutip dari JPNN.com

Kasus-kasus terbanyak, apalagi yang subvarian baru, banyak ditemukannya di kota-kota besar.

"Kasus paling banyak ditemukan di Bali, Surabaya, Jakarta. Gelombangnya sudah mulai naik sekarang. Jadi, dijaga dari sekarang," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Kampus Unair, Surabaya, Rabu 9 November 2022.

Varian baru ada tiga, BA2.75, XBB dan BQ1. Yang banyak di Indonesia adalah BQ1, banyak di Eropa dan Amerika dan XBB ada di Singapura," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

BACA JUGA:Jadi Korban PHK, Puluhan Buruh PT Djambi Waras Tuntut Hak Mereka Sesuai Ketentuan

BACA JUGA:4 Hari Mengungsi Akibat Banjir di Jambi, Warga Nyogan Mulai Kesulitan Air Bersih dan Makanan


Ia menyatakan bahwa subvarian baru itu memang ciri-cirinya ialah penularannya cepat sehingga mengakibatkan ada lonjakan kasus.

Orang sudah divaksin, sudah kena, cepat juga tertular. Dan masuk RS (rumah sakitnya) juga sedikit di atas BA2.75 bulan Agustus kemarin," ucapnya.

Menurutnya, saat ini yang dirawat mencapai 24.000 pasien.

Kondisi berat ada 10.000 pasien dan yang meninggal dunia ada 1.300 orang sejak Oktober 2022.

BACA JUGA:Kemenhub Buka Rekrutmen PPPK, Ini Formasi yang Dibutuhkan

BACA JUGA:Pengangguran di Jambi Capai 86 Ribu Orang, Pemprov Jambi Siapkan Program Dumisake

Melihat fakta itu, ia mengajak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi booster untuk segera vaksin.

"Yang belum vaksin cepat vaksin. Kalau punya orang tua belum vaksin, paksa vaksin, belum booster, paksa di-booster," paparnya. *


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com