Menyoal Asumsi APBN 2023

Menyoal Asumsi APBN 2023

Dr. Noviardi Ferzi--

Inflasi penting diproyeksikan dalam penyusunan APBN, karena situasi kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu yang terjadi secara meluas pada banyak aspek barang (bukan pada satu atau dua barang saja) menentukan bobot pembiayaan.

Di samping itu Inflasi dapat juga diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa menyebabkan turunnya nilai uang.

BACA JUGA:Leslar Entertainment Bubar, Rudy Salim Pihak yang Paling Dirugikan

BACA JUGA:Ini 4 Makanan yang Bantu Atasi Insomnia dan Tidur Lebih Nyenyak, Cobain Deh

Ketiga, nilai tukar rupiah. Dengan pelemahan nilai tukar rupiah di kisaran Rp 15.600 per dollar Amerika Serikat (AS) , David melihat sulit bagi dollar AS kembali ke level Rp 14.000 di tahun depan.

Apalagi The Fed diperkirakan akan mengerek bunga acuannya lebih tinggi lagi. Proyeksi rerata nilai tukar dollar AS tahun depan akan berkisar Rp 15.500.

Nilai tukar mulai digunakan sejak terjadinya transaksi jual beli barang/jasa antar negara yang menggunakan mata uang berbeda pada sistem perekonomian terbuka.

Perbedaan dan perubahan harga barang yang diperdagangkan dari waktu ke waktu yang dihitung berdasarkan mata uang asing akan menentukan perubahan nilai tukar mata uang yang melakukan transaksi perdagangan.

BACA JUGA:Berlebihan Minum Air Kelapa Tidak Baik, Ini 6 Efek Sampingnya

BACA JUGA:Bawang Yawuyoko

Apa kaitannya dengan APBN? Penentuan nilai APBN selalu berdasarkan pada asumsi nilai tukar karena dalam APBN terdapat komponen belanja pembayaran bunga utang luar negeri yang harus dibayarkan dalam mata uang asing.

Keempat, asumsi suku bunga SUN tenor 10 tahun yang dalam APBN 2023 ditetapkan sekitar 7,9%. suku bunga SUN tenor 10 tahun pada 2023 akan berkisar 7,5% hingga 8,5%.

Sedangkan suku bunga acuan BI yang naik. Sekarang (posisi Oktober 2022), suku bunga acuan sudah 4,75%.

Mungkin akhir tahun di kisaran 5,2% hingga 5,5%, sehingga bisa saja yield SUN 10 tahun di tahun depan ada di kisaran 7,5% hingga 8,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: