Wantannas RI Kunjungi Desa Pandan Sejahtera Tanjab Timur, Bakal Tulis Pesan Rekomendasi Ini ke Presiden
Wantannas RI Kunjungi Desa Pandan Sejahtera Tanjab Timur-Gita Savana/jambi-independent-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Mengelola lahan gambut tidak segampang membalikkan telapak tangan. Ini diakui Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia, saat berkunjung ke Desa Pandan Sejahtera, Kabupaten Tanjab Timur, Provinsi Jambi pada Rabu, 28 September 2022.
Kunjungan ini dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pendayagunaan ekosistem gambut dalam mendukung kegiatan ekonomi berkelanjutan.
Deputi Sistem Nasional Wantannas, Mayjen TNI Syachrial E Siregar mengatakan, perlu ada sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, utamanya peran swasta di lahan konsesi untuk mengimbangi apa yang dilakukan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) di lahan non konsesi.
"Kedatangan kami ke lapangan ini untuk melihat fakta secara riil terkait restorasi ekosistem gambut," kata dia.
BACA JUGA:Simak Manfaat Makan 2 Buah Alpukat dalam Seminggu
BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak, Leo, Tidak Ada yang Bisa Menghentikan Anda
Dirinya mengatakan, apa yang pihaknya dapatkan di Desa Pandan Sejahtera menjadi pelajaran bagaimana seharusnya restorasi gambut dilaksanakan.
Bahkan, pihaknya akan menuliskan rekomendasi kepada presiden, terkait pesan perlu adanya sinergi dan kolaborasi terutama dari pihak swasta.
"Perlu ada sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, utamanya peran swasta di lahan konsesi untuk mengimbangi apa yang dilakukan BRGM di lahan non konsesi. Pesan ini akan kami tuliskan juga sebagai rekomendasi kepada Presiden," katanya.
Sementara, berdasarkan data hotspot dan luasan lahan bekas kebakaran terbakar dari tahun 2015-2020, terjadi penurunan jumlah hotspot dan luas dampak kebakaran.
BACA JUGA:Zodiak Kamu, 29 September 2022, Gemini, Ini Adalah Hari yang Baik Untuk Masalah Keuangan
Tris Raditian, Deputi Bidang Konstruksi Operasi dan Pemeliharaan, mengatakan bahwa dalam hal ini pihaknya melakukan pendekatan 3R yang dilakukan BRGM, akan dilaksanakan secara kontinyu.
"Pekerjaan merestorasi gambut tidak bisa sekali jalan. Sebab, lahan gambut tidak pernah lepas dari ancaman kebakaran. Oleh karena itu, selain kegiatan rewetting, kegiatan revitalisasi juga menjadi penting. Masyarakat yang punya kesadaran tinggi menjaga gambut adalah kunci keberlanjutan restorasi gambut. Contohnya saja, meski kita sudah punya aplikasi Asap Digital, tapi masyarakat lokal adalah pihak pertama yang akan tahun dimana letak kebakaran," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: