Pondok Pesantren Gontor Akui Santri Asal Palembang, Meninggal karena Dianiaya

Pondok Pesantren Gontor Akui Santri Asal Palembang, Meninggal karena Dianiaya

Pondok Pesantren Gontor Akui Santri Asal Palembang, Meninggal karena Dianiaya-dok/jambi-independent-

"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat," ujar dia.

Ustaz Noor mengatakan Ponpes Gontor tidak menoleransi adanya kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apapun bentuknya. Karena itu Ponpes Gontor menyerahkan kasus ini ke polisi.

BACA JUGA:Kondisi Cuaca dan Kasus Microsleep Driving Jadi Penyumbang Angka Lakalantas di Tanjab Timur 

BACA JUGA:Imbas Kenaikan BBM, Ongkos Sarolangun-Padang Naik, Travel Sumatrans Ngaku Sulit Jual Tiket

"Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini," kata Ustaz Noor.

Ponpes Gontor juga menyesalkan peristiwa yang berujung pada tewasnya AM. Dan berharap peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

Terhadap kasus ini, pihak Ponpes Gontor menyerahkannya dalam proses hukum yang dilakukan oleh polisi. Dan pihak Ponpes Gontor akan mengikuti proses hukum tersebut.

"Poin ketiga, kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini," tandas Ustaz Noor.

BACA JUGA:Kondisi Cuaca dan Kasus Microsleep Driving Jadi Penyumbang Angka Lakalantas di Tanjab Timur 

BACA JUGA:Imbas Kenaikan BBM, Ongkos Sarolangun-Padang Naik, Travel Sumatrans Ngaku Sulit Jual Tiket

Sementara sebelumnya, seorang ibu di Palembang curhat kepada pengacara kondang Hotman Paris, mengenai meninggalnya sang anak di Pondok Pesantren Gontor I, pada Senin 22 Agustus 2022.

Dalam unggahan akun instagram @hotmanparisofficial, seorang ibu yang bernama Soimah tersebut menceritakan anaknya yang meninggal dunia dalam keadaan tidak wajar.

Pihak keluarga menduga adanya kekerasan dialami sang anak yang merupakan santri Ponpes Gontor I. 

Pasalnya, kata dia, kondisi anaknya yang bernama Albar Mahdi tersebut bersimbah darah, bahkan harus mengganti kain kafan sebanyak dua kali saat akan dimakamkan.

BACA JUGA:Kondisi Cuaca dan Kasus Microsleep Driving Jadi Penyumbang Angka Lakalantas di Tanjab Timur 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: