Pondok Pesantren Gontor Akui Santri Asal Palembang, Meninggal karena Dianiaya
Pondok Pesantren Gontor Akui Santri Asal Palembang, Meninggal karena Dianiaya-dok/jambi-independent-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pondok Pesantren Gontor akhirnya akui adanya kekerasan fisik terhadap santri Gontor I, hingga menyebabkan santri tersebut tewas pada Senin, 22 Agustus 2022.
Ini diketahui dari postingan Instagram @hotmanparisofficial, yang dilihat pada Senin 5 September 2022 malam.
Hotman Paris menyebut pihak Pesantren Gontor sudah mengakui bahwa santri bernama Albar Mahdi, tewas karena adanya kekerasan dari sesama santri.
Namun, Hotman sangat menyayangkan pelaku yang melakukan kekerasan kepada korban hingga meninggal dunia hanya diberhentikan dari pesantren, dikembalikan kepada orangtuanya.
BACA JUGA:Soal Laporan Dugaan Pelanggaran UU Pers di Tebo, Ini Penjelasan Kasat Reskrim Polres Tebo
BACA JUGA:Korupsi Dana Simpan Pinjam Perempuan PNPM di Tebo, Segini Kerugian Negara Menurut Ahli
Seharusnya, kata Hotman pihak Gontor melaporkan hal ini kepada polisi.
Untuk itu, ia kembali mengimbau kepada Kapolda Jawa Timur untuk menjemput pelaku dan menyelidiki kasus ini.
"Ini imbauan ketiga kali Hotman Paris lewat Instagram. Bapak Kapolda Jawa Timur dan Polres setempat jemput siswa tersebut dan lakukan penyidikan," kata dia.
Selain itu, ia juga heran mengapa pihak Pondok Pesantren baru membuat klarifikasi sekarang. Setelah video ibu korban viral di media sosial.
BACA JUGA:Airlangga : end to end untuk Talenta Digital Tanah Air
BACA JUGA:Cek Harga Tiket Konser TXT di Jakarta dan Cara Pembeliannya, Dibuka 6 September 2022
Sementara, dalam unggahan lainnya, diketahui bahwa Ponpes Gontor telah membuat pernyataan terkait adanya dugaan penganiayaan dalam kasus tewasnya seorang santrinya.
Juru bicara Pondok Modern Darussalam Gontor Ustaz Noor Syahid mengatakan, Ponpes Gontor telah mengambil tindakan yang diperlukan terkait kasus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: