Kondisi Cuaca dan Kasus Microsleep Driving Jadi Penyumbang Angka Lakalantas di Tanjab Timur

Kondisi Cuaca dan Kasus Microsleep Driving Jadi Penyumbang Angka Lakalantas di Tanjab Timur

Kasat Lantas Polres Tanjab Timur Iptu Rio R Siregar -dok/jambi-independent.co.id-

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sejak beberapa hari belakangan ini, Kabupaten Tanjab Timur kerap diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.

Bahkan, guyuran hujan yang turun di beberapa wilayah yang ada di kabupaten ini kerap berlangsung cukup lama dan bisa terjadi pada waktu yang tidak tentu.

Kondisi tersebut selain bisa menimbulkan dampak bencana alam, juga dapat membahayakan para pengendara, terutama yang melintas di jalan raya dan juga dapat menimbulkan angka kecelakaan lalulintas (Lakalantas).

Sebab, akibat kondisi curah hujan yang cukup tinggi, tentunya akan mengganggu jarak pandang pengendara dan juga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA:Imbas Kenaikan BBM, Ongkos Sarolangun-Padang Naik, Travel Sumatrans Ngaku Sulit Jual Tiket

BACA JUGA:Landasan Bandara Muara Bungo akan Diperpanjang 300 Meter

Untuk itu, Kasat Lantas Polres Tanjab Timur Iptu Rio R Siregar mengimbau kepada pengendara untuk tetap waspada saat mengendarai kendaraan di tengah guyuran hujan yang cukup deras.

Dirinya juga meminta untuk fokus dan memperhatikan laju kendaraan, serta jalur yang dilintasinya agar terhindar dari bahaya yang sewaktu-waktu bisa saja mengancam.

"Saat ini di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Tanjab Timur kerap diguyur hujan yang cukup deras. Untuk itu, para pengendara kami imbau untuk tetap serta selalu waspada dan berhati-hati saat mengendarai kendaraanya," imbaunya.

Dirinya juga menjelaskan, dari beberapa kasus kecelakaan yang pernah terjadi di wilayah hukum Polres Tanjab Timur, itu diakibatkan adanya kelalaian pengendara saat melintas dijalan raya.

BACA JUGA:Jefri Nichol Minta Maaf soal Pernyataannya tentang Anak Ferdy Sambo

BACA JUGA:Kembali Bermain di Ikatan Cinta, Penggemar Arya Saloka Heboh...

"Dari beberapa kasus kecelakaan yang pernah kita tangani, ada beberapa diantaranya akibat kelalaian pengendara itu sendiri yang bahkan mengakibatkan timbulnya korban jiwa," jelasnya.

Selain itu, adanya pengendara yang memaksakan untuk mengemudi dalam kondisi lelah atau kurang fit juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan di sejumlah jalur lintas yang ada di Kabupaten Tanjab Timur.

"Terkadang kasus Microsleep Driving pernah kita temukan dari beberapa kasus kecelakaan yang pernah terjadi. Microsleep atau tidur sesaat merupakan masalah yang kerap dialami pengemudi yang menyetir dalam jangka waktu cukup lama dan juga dalam kondisi fisik yang kurang fit," ungkap Iptu Rio.

Dirinya juga menuturkan, Microsleep Driving adalah sebuah kondisi di mana otak pengemudi blank karena terlalu lelah akibat tidak beristirahat untuk refresh secara berkala.

BACA JUGA:Kejati se-Indonesia Wajib Baca, Ini Instruksi Jaksa Agung ST Burhanuddin Terkait Belanja Tak Terduga

BACA JUGA:Felicia Aulia, Siswi SMAN 3 Jambi Masuk 22 Besar Kompetisi AHM Best Student Nasional 2022

Adapun untuk gejala microsleep adalah tertidur secara tiba-tiba, hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik. Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton, seperti berkendara dalam waktu yang lama.

Saat terserang microsleep, banyak hal bisa terjadi selama kurun waktu dan jarak tersebut. Yang paling ringan, mungkin mobil bisa pindah jalur tanpa disadari. Terburuknya bisa menimbulkan kecelakaan fatal.

Untuk itu, Iptu Rio menyarankan kepada para pengendara, jika mengalami kondisi lelah saat mengendarai kendaraanya, agar bisa singgah sebentar di lokasi rest area untuk mengembalikan kondisi fisik mereka, barulah kembali melanjutkan perjalanan.

"Kalau pengendara sudah merasa lelah, jangan dipaksakan untuk melanjutkan perjalanan. Karena bahaya yang fatal bisa saja terjadi," ucapnya.

BACA JUGA:Aipda Ahmad Karnaen Merenggang Nyawa Ditangan Rekannya, Sempat Teriak Minta Tolong

BACA JUGA:Ini Kronologi Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah yang Tewaskan Aipda A Karnain

Dirinya juga mengatakan, saat memilih lokasi rest area hendaknya juga harus memastikan betul bahwa lokasi tersebut aman untuk disinggahi, dan jangan memarkirkan kendaraan di badan jalan, apalagi tanpa lampu rambu peringatan atau lampu hazard.

"Kalau mau memarkirkan kendaraan, harus diperhatikan dengan benar jika posisi kendaraan tidak berada di badan jalan yang bisa membahayakan pengendara lain. Jangan sampai niat hati mau beristirahat untuk menghindari musibah, malah muncul musibah lainnya akibat lalai saat memarkirkan kendaraan," pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: