FBI Temukan 11.000 Dokumen Negara di Rumahnya, Donald Trump Terancam di Pidana

FBI Temukan 11.000 Dokumen Negara di Rumahnya, Donald Trump Terancam di Pidana

FBI temukan 11.000 dokumen negara di rumah Donald Trump--Twitter @YNB

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID  - FBI menemukan 11.000 dukumen negara di rumah mantan Presiden Amerika, Donald Trump

Terkait hal ini, Donald Trump terancam dipidana. akibat adanya penemuan tersebut, rumah Trump di West Palm Beach disegel oleh Hakim Distrik Amerika Aileen Cannon.

Selain itu Cannon juga mengajukan penunjukan ahli untuk membuka dokumen yang ditemukan tersebut.

Sedangkan mantan Jaksa Agung AS William Barr, yang ditunjuk oleh Trump, mempertanyakan hal tersebut.

BACA JUGA:Mobil Katana Terbakar di Sungai Gelam, Polisi Temukan Tangki Truk PS di Dalam Mobil

BACA JUGA:Presiden Jokowi Umumkan Harga BBM Subsidi Naik, Kapolda Jambi Langsung Turunkan Personel

"Saya pikir pada tahap ini, karena mereka (FBI) sudah memeriksa dokumen, dan itu hanyalah buang-buang waktu untuk menunjuk seorang ahli,” jelas Barr.

Barr menambahkan bahwa dia tidak melihat alasan yang sah bagi Trump memiliki dokumen di tanah miliknya di Florida jika dokumen itu diklasifikasikan.

"Sejujurnya saya skeptis terhadap klaim yang diungkapkan oleh Trump bahwa dia telah mendeklasifikasi semuanya dokumen tersebut,” terang Barr.

“Pernyataan Trump merupakan sebuah kecerobohan jika dia sendiri tidak mengetahui apa yang ada dalam dukumen tersebut dan membawanya pulang kerumah,” tambah Barr.

BACA JUGA:Tolak Keras Kenaikan Harga BBM, HMI Jambi akan Lakukan Unjuk Rasa Lebih Besar dari Sebelumnya

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Pemerintah Resmi Naikkan Harga BBM Subsidi

Sebelumnya, pihak  FBI melakukan pengeledahan di rumahnya yang berada di Florida pada 8 Agustus lalu. Pihak FBI mengungkapkan bahwa mereka juga menemukan 48 folder kosong dengan label rahasia.

Sebanyak 33 boks di temukan oleh FBI dalam sebuah ruangan di rumah Mar-a-Lago Trump yang dianggap menyimpan informasi terkait dengan pertahanan nasional Amerika. Dokumen dengan tanda klasifikasi tersebut tercampur dengan barang lain seperti buku, majalah dan kliping koran.

 
 

Dalam penemuan tersebut, lebih dari 11.000 catatan dan foto pemerintah, 18 diberi label sebagai ‘sangat rahasia’, 54 diberi label ‘rahasia’ dan 31 diberi label ‘confidential’, sperti yang dirilis oleh reuters.

Top secret adalah tingkat klasifikasi tertinggi terhadap dokumen yang berisikan rahasia negara.

Selain itu ada juga 90 map kosong, 48 di antaranya bertanda 'rahasia', sementara yang lain mengindikasikan bahwa mereka harus dikembalikan ke staf sekretaris/ajudan militer.

Catatan lain yang tidak disegel adalah pengajuan tiga halaman oleh Departemen Kehakiman yang memperbarui pengadilan tentang status peninjauan tim investigasi atas dokumen yang disita.

BACA JUGA:Buruan Daftar! Baznas Buka Pendaftaran Beasiswa Riset 2022, Ini Syaratnya

BACA JUGA:Ini Penjelasan Sri Mulyani Terkait Harga Minyak Dunia Turun namun BBM Naik

Pengajuan itu, tertanggal 30 Agustus, mengatakan para penyelidik telah menyelesaikan tinjauan awal dari bahan-bahan yang disita dan akan menyelidiki lebih lanjut serta mewawancarai lebih banyak saksi.

Investigasi kriminal Departemen Kehakiman berpotensi ditunda jika Cannon setuju untuk menunjuk seorang ahli untuk terlibat dan melakukan penyelidikan terhadap catatan yang disita.

Cannon juga mengusyaratkan bahwa dia sepertinya bersedia mengizinkan pejabat intelijen AS untuk melakukan penyelidikan terhadap adanya kebocoran rahasia negara akibat pengambilan dukumen yang dilakukan oleh Trump.

Departemen Kehakiman sebelumnya mengatakan dalam pengajuan pengadilan memiliki bukti bahwa dokumen rahasia sengaja disembunyikan dari FBI ketika mencoba mengambilnya dari rumah Trump pada Juni. 

BACA JUGA:Cucunya Diusir dari Playground di Mal Surabaya, Mensos Risma: Mungkin Cucuku Jelek

BACA JUGA:Setelah Kabur ke Thailand, Mantan Presiden Srilanka Kembali ke Negaranya...

Departemen ini juga menentang penunjukan ahli khusus dan mengatakan bahwa catatan tersebut bukan milik Trump,

Selain itu ereka juga mengungkapkan bahwa catatan tersebut dilindungi oleh hak istimewa eksekutif, dalam melindungi beberapa komunikasi kepresidenan. (Reza Permana/disway.id)

Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul donald trump terancam dipidana setelah fbi temukan 11000 dokumen negara di rumahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id