PMK Masih Mewabah di Sarolangun, 6 Dokter Hewan Kewalahan Saat Melakukan Vaksinasi

PMK Masih Mewabah di Sarolangun, 6 Dokter Hewan Kewalahan Saat Melakukan Vaksinasi

Ilustrasi hewan ternak sapi. -Pixabay-

SAROLANGUN, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Hewan yang terjangkit PMK saat ini di Kabupaten SAROLANGUN sudah mencapai 255 ekor sapi.

Sementara yang sudah sembuh sebanyak 196 sapi, sisa 59 ekor sapi yang masih dalam perawatan oleh tim dokter hewan.

Untuk hewan ternak yang masih belum terjangkit, pihaknya terus melakukan vaksinasi.

Agar kekebalan tubuh terus terjaga dan terhindar dari serangan virus PMK ini.

BACA JUGA:Ayo Cepat Tukar, BI Cabut Uang Rupiah Khusus Tahun 1995

BACA JUGA:Perusahaan di Sarolangun Tak Laporkan Kebutuhan Karyawan, Pj Bupati Sebut Dapat Rugikan Kabupaten Sarolangun

"Sisa 59 ekor sapi yang masih dalam perawatan ini, terus kita pantau dan kita kasih obat terus oleh tim dokter hewan," kata Asnawi Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) Sarolangun, Rabu 31 Agustus 2022.

Ketersediaan vaksin, ia katakan, untuk tahap awal Diskannak mendapatkan 2800 vaksin, kemudian tahap keduanya itu ada 200 vaksin. Totalnya sebanyak tiga ribu vaksin.

"Sekarang ada lagi penerimaan vaksin dari pusat itu jumlahnya 5600 vaksin, yang sudah terpakai itu 400 vaksin," sebutnya

Kata dia, terkait kendala dilapangan, pada saat melakukan vaksinasi.

BACA JUGA:Resmi! Kapolda Jambi Mutasi Kapolsek Kota Baru, Ini Jabatan Barunya

BACA JUGA:Aneh!! Oknum Polisi di Polsek Kembangan Polres Metro Jakarta Barat Suruh Wartawan Ngomong dengan Pohon

Masih banyak ternak sapi atau kerbau yang akan divaksin tidak ada di kandang, sehingga petugas kesulitan ketika ingin melakukan vaksinasi.

"Jadi agak sulit untuk ngurung atau ngumpulkan ternak itu butuh waktu ternak itu pulang ke kandang itu pada waktu sore," katanya.

Lanjutnya, hewan yang sakit tersebut tidak dilakukan karantina, hanya dipisahkan saja.

Saat ini, ada 6 dokter hewan yang secara bergilir untuk melakukan pengecakan terhadap hewan yang terjangkit.

BACA JUGA:Satu Rumah Semi Permanen di Tanjab Timur Dilahap Si Jago Merah

BACA JUGA:Panleukimia, Virus Paling Mematikan bagi Anabul, Kenali Gejala dan Ciri-cirinya

"Tidak dilakukan karantina, jadi ke enam dokter hewan ini bagi-bagi wilayah ketika ada laporan langsung turun ke lapangan, kadang sampai malam petugas baru selesai," tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: