Sri Mulyani Sebut Subsidi BBM Capai Rp 502 Triliun : Setara Bangun 3.333 Rumah Sakit

Sri Mulyani Sebut Subsidi BBM Capai Rp 502 Triliun : Setara Bangun 3.333 Rumah Sakit

Sri Mulyani sebut subsidi BBM setara dengan biaya pembangunan 3.333 rumah sakit-Ricardo-Jpnn.com

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -  Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan subsidi yang diberikan untuk BBM mencapai Rp 502 triliun. Angka ini jika dibandingkan setara dengan pembangunan 3.333 rumah sakit di Indonesia.

Perhitungan tersebut berasal dari biaya yang dikeluarkan untuk membangun satu RS kelas menengah senilai Rp 150 miliar.

Selain itu, ujar Sri Mulyani, dana subsidi energi tersebut juga setara dengan pembangunan 227.886 sekolah dasar (SD) dengan biaya per SD Rp 2,19 miliar, terutama bagi daerah-daerah yang belum memiliki SD di wilayahnya.

"Kalau menteri kesehatan sekarang meminta anggaran supaya bisa membangun rumah sakit, ini bisa sampai ke seluruh pelosok," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian Terkait Kebijakan Subsidi BBM di Jakarta, Jumat 26 Agustus 2022.

BACA JUGA:Terancam Hukuman Mati, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Terseret Kasus Baru

BACA JUGA:Ibu Hamil, Timun Jadi Salah Satu Makanan Pantangan, Yuk Simak Efeknya

Dia melanjutkan bahwa dana Rp 502 triliun di dalam APBN perubahan 2022 itu juga setara dengan pembangunan 3.501 ruas tol baru dengan biaya Rp 142,8 miliar per kilometer. Sri Mulyani bahkan menyebut setara pula dengan penyelesaian seluruh tol di Sumatera yang belum tersambung secara penuh.

Kemudian, dana subsidi energi itu juga setara dengan pembangunan 41.666 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dengan biaya Rp 12 miliar per unit, khususnya untuk di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan) yang tidak menikmati subsidi Rp 502 triliun.

"Jadi, ini hanya untuk memberikan gambaran bahwa angka subsidi energi tahun 2022 adalah angka yang sangat besar dan sangat nyata, bahkan ini masih belum cukup," tuturnya.

Dia mengungkapkan perkiraan belanja subsidi dan kompensasi BBM akan melebar Rp 195,6 triliun pada tahun ini menjadi Rp 698 triliun, yang disebabkan tren harga minyak dan jumlah volume konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat hingga nilai tukar rupiah.

BACA JUGA:Diprediksi Harga Properti di Jakarta Bakal Melejit Jika IKN Pindah, Kok Bisa?

BACA JUGA:Jangan Dimarahi, Ini Cara Mengatasi Kakak Beradik yang Bertengkar

Adapun harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) meningkat dari USD 100 per barel menjadi USD 105 per barel dan kurs rupiah naik dari Rp 14.450 per 1 USD menjadi Rp 14.700 per 1 USD seperti dikutip dari jpnn.com.

Volume konsumsi pertalite juga diperkirakan naik 126 persen dari kuota 23,05 juta kiloliter menjadi 29,07 juta kiloliter dan solar kemungkinan meningkat 115 persen dari kuota 15,1 juta kiloliter menjadi 17,44 juta kiloliter pada akhir tahun ini. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com