Sri Mulyani Bantah Sebut Guru Sebagai Beban, Sebut Video Buatan Deepfake AI
Sri Mulyani bantah sebut guru sebagai beban.-Ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Belakangan ini media sosial digemparkan oleh beredarnya sebuah video yang menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut guru sebagai “beban negara”.
Potongan video tersebut viral dan menuai reaksi keras, terutama dari kalangan tenaga pendidik. Namun, Kementerian Keuangan menegaskan bahwa isi video itu tidak benar alias hoaks.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, memastikan bahwa Sri Mulyani tidak pernah melontarkan pernyataan tersebut.
Ia menjelaskan, video yang beredar merupakan hasil manipulasi teknologi deepfake yang mengubah potongan pidato resmi menteri.
BACA JUGA:Ini Wakil KSAD Baru yang Ditunjuk Panglima TNI
Menanggapi hal ini, Sri Mulyani juga membuat klarifikasi di akun media sosial Instagram @smindrawati.
"Potongan video yang beredar yang menampilkan seolah-olah saya menyatakan guru sebagai beban negara adalah HOAX," tulisnya di Instagram.
Menurut pengakuannya, ia tidak pernah membuat pernyataan guru sebagai beban negara. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa video yang terseba adalah video hasil deepfake dari potongan video di Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus 2025 lalu.
Pada Forum Convention of Indonesian Science, Technology, and Industry di Institut Teknologi Bandung (ITB), 7 Agustus 2025, salah satu pembahasannya Sri Mulyani membicarakan alokasi anggaran pendidikan, termasuk Rp178,7 triliun untuk gaji guru dan dosen dalam RAPBN 2026.
BACA JUGA:Mengulik Dugaan Korupsi Kuota Haji
"Marilah kita bijak dalam bermedia sosial," lanjut Sri Mulyani.
Fenomena ini adalah salah satu penyalahgunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam bentuk deepfake.
Konten semacam ini mampu meniru wajah, gerak bibir, hingga suara seseorang dengan tingkat kemiripan tinggi, sehingga sulit dibedakan dengan video asli.
Kominfo sebelumnya juga telah mengingatkan masyarakat soal maraknya penyebaran video palsu serupa, termasuk yang mengaitkan nama Sri Mulyani.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




